Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Juga Memicu Gagal Ginjal Kronis

Kompas.com - 06/03/2012, 16:01 WIB

Kompas.com - Frekuensi penyakit gagal ginjal kronis cenderung terus meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia. Salah satu faktor penyebabnya adalah peningkatan penderita diabetes dan juga tekanan darah tinggi.

"Diabetes menyumbang 25 persen dari penyebab gagal ginjal kronik. Hipertensi juga salah satu faktor risiko namun masih diteliti karena tekanan darah tinggi juga bisa sebagai komplikasi dari gangguan penyakit ginjal lanjut," kata dr.Dharmeizar, Sp.PD, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia dalam media edukasi dalam rangka hari ginjal sedunia di Jakarta (6/3/12).

Penyakit ginjal kronik (PGK) disebabkan karena hilangnya fungsi ginjal secara perlahan akibat meningkatnya produk sisa dan cairan dalam darah, yang seharusnya dibuang oleh ginjal yang normal melalui urin.

"Gejalanya jarang kelihatan sehingga kebanyakan orang tidak sadar dan baru berobat dalam kondisi gagal ginjal kronik," kata Dharmeizar.

Untuk itu mereka yang termasuk dalam kelompok beresiko tinggi menderita PGK dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin. Mereka yang beresiko antara lain orang berusia di atas 50 tahun, menderita diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, obesitas, serta adanya riwayat PGK dalam keluarga.

"Setahun sekali minimal lakukan pemeriksaan darah dan urin untuk mengetahui fungsi ginjal. Bila sudah terlanjur di stadium lanjut kondisinya tidak bisa dikembalikan ke stadium awal, karenanya yang terbaik adalah pencegahan," katanya.

Dia menjelaskan, kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes bisa memicu kerusakan glomerulus (pembuluh darah halus yang merusakan tempat penyaringan darah di ginjal). Kondisi ini jika dibiarkan terus bisa menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal.

Gagal ginjal kronik bisa berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir. Jika ini terjadi maka ginjal berhenti berfungsi dan pilihannya hanya hemodialisis (cuci darah) atau cangkok ginjal.

Agar tidak sampai terjadi komplikasi pada ginjal, pasien diabetes harus disiplin mengontrol kadar gula darah dan tekanan darahnya. Selain itu pasien juga harus menghindari obat-obatan yang bersifat nefrotoksik seperti obat penghilang nyeri atau obat amniglikosid.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com