Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keguguran Berulang Pemicu Depresi

Kompas.com - 31/05/2012, 08:54 WIB

TANYA :

Dok, kakak saya mengalami psikosomatik. Pemicunya adalah kejadian beruntun yang dialaminya, keguguran 2 kali, lalu kemalingan. Sementara usianya sudah 36 tahun dan baru 2 tahun ini menikah. Belakangan, diketahui (setelah kuret akibat keguguran kedua) dia mengalami infeksi vagina yang menyebabkan tidak bisa berhubungan suami-istri sama sekali. Hal ini semakin membuat penyakitnya parah karena dia semakin tertekan. Semua pengobatan sudah dicoba. Berobat ke dokter, menjalani hipnoterapi, herbal, dan  alternatif lain malah dia trauma. Mohon pencerahannya apakah ada terapi yang bisa diikuti oleh kakak saya selain denga obat-obatan karena dia sudah tidak mau lagi mengonsumsi obat dokter sama sekali.

(Juli Rahman, 30, Jakarta)

JAWAB :

Ibu Juli Rahma yang baik,

Kalau melihat kasus yang dialami oleh kakak ibu sepertinya lebih mengarah kepada suatu kondisi gangguan penyesuaian yang saat ini mungkin sudah masuk kategori gangguan depresi. Awalnya kondisi gangguan jiwanya lebih disebabkan karena faktor-faktor yang berkaitan dengan penyakitnya.

Ada pemicu yang jelas yang membuat rasa tidak nyaman dalam pikiran, perasaan dan perilaku kakak ibu ini. Pengobatan yang tidak mendapatkan hasil yang baik membuat kondisi mental emosionalnya makin tidak baik. Saya pikir, yang paling penting saat ini adalah pengobatan yang menyeluruh baik untuk fisik dan psikisnya.

Kondisi penyakit yang dideritanya juga harus diobati secara tuntas, apalagi berkaitan dengan masalah yang sensitif bagi sebagian orang yaitu masalah mempunyai keturunan. Di usia seperti kakak ibu, akan banyak faktor risiko yang juga berhubungan dengan masalah-masalah berkaitan dengan fungsi reproduksi.

Selain pengobatan untuk fisiknya, jangan lupa untuk juga mengobati masalah psikisnya. Saya sarankan ke psikiater yang juga memahami kondisi terkait dengan gangguan fisiknya. Psikiater yang memahami psikosomatik pada kondisi penyakit kandungan akan lebih bisa memahami kondisi sakit yang diderita serta mencarikan jalan keluar yang terbaik, jika perlu dengan menggunakan obat-obatan. Semoga membantu.

Salam Sehat Jiwa
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau