Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Risiko Kecelakaan akibat Begadang!

Kompas.com - 11/06/2012, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan akbar sepakbola di kawasan benua Eropa sudah dimulai. Bagi mereka yang fanatik dengan sepakbola, menonton siaran langsung di layar kaca wajib hukumnya. Para fans juga biasanya rela tidak tidur semalaman alias begadang demi melihat aksi pemain idola mereka.

Hal yang perlu diingat dari menonton siaran langsung sepakbola adalah kondisi kebugaran dan kesehatan. Jangan sampai gara-gara menonton siaran langsung sepakbola semalam suntuk, kebugaran tubuh Anda menurun. Dan yang lebih ekstrem lagi, jangan sampai aktivitas begadang di malam hari mendatangkan bencana bagi Anda.

Betapa tidak. Dengan jadwal siaran langsung hampir setiap hari mulai pukul 10 malam hingga dini hari,  Anda berisiko kehilangan waktu istirahat dan mengalami perubahan pola tidur. Menurut praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Prasadja RSPGT, kekurangan tidur akibat begadang dapat memperbesar risiko terjadinya kecelakaan.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, baik motor atau mobil, sebagai sarana transportasi menunju ke tempat kerja, faktor kecukupan tidur harus diperhatikan selama musim pertandingan Piala Eropa.  Andreas menyarankan, mereka yang harus berkendara keesokan harinya setelah menonton sepakbola sebaiknya mencukupi kebutuhan tidurnya.

"Pesan saya, kalau seseorang mau berkendara, minimum dia harus tidur 6 jam sebelumnya. Kalau kurang dari itu, sebaiknya naik kendaraan umum," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin, (11/6/2012).

Andreas menjelaskan, tidur merupakan kebutuhan dasar manusia sama seperti makan, minum dan bernafas. Sehingga apabila seseorang kekurangan waktu tidurnya, maka ia harus mengganti waktu tidur yang hilang.

Tidur yang sehat akan memberikan vitalitas dan kebugaran yang akan meningkatkan produktivitas seseorang. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mengabaikan kesehatan tidur. Akibatnya, tanpa diperhatikan, masalah tidur telah memperberat, bahkan menyebabkan berbagai masalah sosial.

"Kurang tidur karena begadang juga membuat daya tahan tubuh turun, hipertensi dan diabetes naik, khususnya untuk mereka yang punya riwayat penyakit tersebut," katanya.

Menabung tidur

Andreas berpesan, begadang menonton siaran sepakbola boleh-boleh saja, asalkan sebelumnya sudah menabung waktu tidur. Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan tidur singkat (power nap) saat jam makan siang, atau tidur malam lebih awal sebelum menyaksikan pertandingan.

Setiap orang, kata Andreas, memiliki jam biologis yang berbeda-beda. Makin tua usia seseeorang, maka kebutuhan tidur cenderung berkurang. Pada anak-anak, kebutuhan tidur bisa sampai 12 jam, orang dewasa muda sekitar 8,5-9 jam. sedangkan orang dewasa tua maksimal hanya 8 jam.

Andreas juga tidak menyarankan penggunaan atau konsumi minuman yang bersifat stimulan selama begadang menyaksikan pertandingan sepakbola.

"Saya sarankan supaya saat nonton bola enggak usah minum kafein, dan minuman berenergi. Karena efek dari minum kafein baru hilang dari peredaran darah setelah 9-12 jam," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau