Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2012, 14:03 WIB

Kompas.com - Lupakan olahraga keras di gym, diet ketat, atau pil pelangsing. Jika Anda ingin panjang umur dan bugar, cukup kurangi porsi makan Anda sehari-hari.

Demikian nasihat dari Dr.Michael Mosley, presenter acara sains di BBC. Ia menyebutkan bahwa riset-riset yang sedang berlangsung semakin mengarah pada laju metabolisme yang tinggi (bagaimana tubuh memakai energi untuk fungsi organ), adalah faktor risiko terjadinya kematian dini.

Mosley juga mengambil contoh masyarakat Jepang dan Amerika Serikat yang sekarang melakukan diet rendah kalori cenderung berusia lebih panjang dibandingkan angka harapan hidup secara global.

"Sudah jelas bahwa penuaan adalah produk dari laju metabolisme yang tinggi yang akan berubah meningkatkan radikal bebas. Bila kita memaksa tubuh untuk membatasi kalori atau dengan berpuasa, maka tubuh akan beradaptasi dan metabolisme melambat," katanya.

Mosley juga mengatakan ia tidak percaya pentingnya makan tiga kali sehari karena apa yang kita anggap sebagai rasa lapar terjadi karena faktor kebiasaan.

Dia menyarankan agar kita membatasi kalori sekitar 600 setiap hari atau kurang lebih setara dengan sepotong hamburger di restoran cepat saji. Selain itu berpuasa menurutnya juga sama efektifnya untuk memperlambat metabolisme tubuh.

Kedua hal itu, puasa atau membatasi kalori, akan mengurangi hormon IGF-1. Hormon tersebut sebenarnya menjaga dan memperbaiki jaringan, namun dalam kadar yang tinggi hormon ini justru memicu kanker dan penuaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Institute of Health Ageing dari Universitas College London menyebutkan mengurangi asupan kalori sampai 40 persen dari yang bisa kita makan bisa memperpanjang usia sampai 20 tahun.

"Jika Anda mengurangi asupan makan tikus di laboratorium sampai 40 persen, mereka akan hidup 20 persen lebih lama. Pada manusia itu berarti sekitar 20 tahun. Dan hal itu terbukti pada seluruh organisme, bahkan pada anjing labrador," kata peneliti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com