Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2012, 18:06 WIB

KOMPAS.com – Mencukupi kebutuhan gizi baik yang bersifat makro maupun mikro adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap ibu hamil demi masa depan sang buah hati. Salah satu kebutuhan gizi mikro yang tidak boleh diabaikan adalah vitamin D.

Karena menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Endocrinology & Metabolism, bumil yang tidak cukup mengonsumsi vitamin D memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah.

"Seorang ibu dengan kadar vitamin D yang baik pada awal kehamilan (trimester pertama) dapat mempengaruhi pertumbuhan bayinya pada trimester selanjutnya. Jika ibu kekurangan vitamin D selama trimester pertama, bayinya memiliki risiko dua kali lipat terganggu pertumbuhannya dalam rahim," kata Alison Gernand, dari Pitt Public Health's Department of Epidemiology, sekaligus penulis utama studi tersebut.

Penelitian ini melibatkan 2.146 bumil yang terdaftar dalam Proyek Kolaborasi Perinatal yang dilakukan di 12 pusat medis di Amerika Serikat pada tahun 1959-1965. Sampel darah dari bumil diawetkan dan diuji kadar vitamin D-nya.

Hasil penelitian menunjukkan, bumil dengan  kadar vitamin D rendah selama 26 minggu kehamilan melahirkan bayi yang beratnya lebih ringan rata-rata 46 gram jika dibandingkan rata-rata berat bayi normal.

Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi di bulan pertama. Mereka juga menderita risiko tinggi penyakit kronis, seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes tipe-2.

"Ini merupakan salah satu penelitian terbesar dalam hal mengetahui hubungan antara kadar vitamin D bumil dengan berat lahir anaknya. Hal ini membenarkan hasil uji klinis untuk melakukan penambahan asupan vitamin D bagi bumil untuk meningkatkan berat lahir anaknya,” kata Lisa M. Bodnar, dari Departemen Kesehatan Masyarakat bidang Epidemiologi dan penulis senior studi tersebut.

Meskipun demikian, tentu ada perubahan jika data yang dianalisa adalah data satu dekade belakangan. Karena gaya hidup para bumil juga berbeda. Bumil saat ini lebih mengurangi kebiasaan merokok dan mendapatkan asupan vitamin D lebih baik dari makanan daripada sinar matahari, sehingga mungkin berdampak bagi berat lahir bayi.

Yang menarik, studi sebelumnya menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak mengonsumsi cukup vitamin D memiliki kecenderungan untuk anaknya terkena obesitas.
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com