Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2013, 12:19 WIB

Kompas.com - Dunia terkejut oleh pengunduran diri Paus Benediktus XVI yang tahun ini berusia 85 tahun. Mungkin ada cerita lain mengapa Paus memilih meletakkan jabatan yang normalnya diemban seumur hidup itu. Tapi ia sudah menegaskan kesehatan yang terus menurun menjadi alasannya.

Benediktus XVI menyebut tugas-tugas kepausan menuntut kekuatan fisik dan rohani. Kekuatan tersebut dalam beberapa waktu terakhir terus merosot.

Dengan bertambahnya umur, fungsi semua indra akan mengalami penurunan. Kemampuan berpikir dan pengambilan keputusan juga ikut berkurang. Karena imunitas tubuh yang makin lemah, lansia juga menjadi sering sakit.

"Keputusan tersebut saya nilai sangat berani. Terutama pada orang usia lanjut yang sering tidak menyadari berkurangnya kemampuan dirinya," kata Dr.Seth Lendefeld, pakar lansia dari Universitas Alabama, Birmingham, AS.

Usia yang semakin sepuh telah mendorong banyak pemangku jabatan yang harusnya seumur hidup untuk mundur. Misalnya para Raja, hakim agung di AS, atau kepala negara. Beberapa orang memilih untuk mundur karena penurunan kemampuan fisik dan mentalnya.

Sekitar 1 dari 5 Senator di AS berusia di atas 70 tahun dan sebagian besar memilih pensiun daripada meneruskan jabatannya. Selain itu Ratu Beatrix dari Belanda yang baru berusia 75 tahun baru-baru ini mengatakan akan memberikan mahkotanya kepada putranya.

Fidel Castro, pemimpin negara Kuba, diketahui mengundurkan diri tahun 2006 di usia 79 tahun karena penyakit usus yang hampir membuatnya meninggal. Ia digantikan oleh saudara laki-lakinya Raul Castro yang saat ini berusia 81 tahun.

Pemimpin lain yang tergolong lansia antara lain Ratu Elizabeth (86), Raja Arab Saudi Abdullah bin Abd al-Aziz al-Saud (88), Pemimpin Kuwait Sabah al-Ahmad al-Jabel al-Sabah (83), Hakim Agung Mahkamah Agung AS Ruth Bader Ginsburg (79).

"Kemampuan mental orang berusia 80 dan 90 tahun sangat berbeda dengan saat mereka berusia 40 atau 50 tahun. Memori jangka pendek mereka mulai menurun. Demikian juga kecepatan berjalan dan kemampuan mengambil keputusan," kata Lendefeld.

Padahal, pemimpin seperti Paus dituntut untuk memiliki stamina fisik dan kemampuan berpikir yang prima.

Dr.Barbara Messinger-Rapport, ahli geriatri dari Cleveland Clinic menyebutkan bahwa sebagian besar orang berusia di atas 85 tahun menderita demensia, terutama Alzheimer. "Bahkan tanpa penyakit itu mereka perlu waktu lebih lama dalam mengambil keputusan atau mempelajari hal baru," katanya.

Meski begitu menurut Dr.Thomas Perls, pakar lansia dari Universitas Boston, kebanyakan orang yang tetap sehat di usia awal 80 tahun menunjukkan kekuatan dan berumur panjang. Hal tersebut terutama tampak pada lansia yang punya akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik.

"Bahkan pada tahun 1500 dan 1600 ada Paus yang berusia 80 tahun. Di masa sekarang mereka mungkin termasuk sentenarian atau orang yang bisa berusia sampai 100 tahun," kata Perls.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com