Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2013, 17:01 WIB

KOMPAS.com - Fenomena dampak buruk minuman manis terhadap kesehatan tampaknya kian nyata. Sebuah studi terbaru mengindikasikan, minuman manis mungkin bertanggung jawab atas sekitar 200.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia.

Para peneliti menganalisa data dari penyakit global untuk menentukan hubungan kematian dengan konsumsi soda dan minuman manis lainnya. Mereka mengaitkan minuman tersebut dengan 133.000 kematian akibat diabetes, 44.000 kematian akibat penyakit jantung, dan 6.000 kematian akibat kanker. Sebanyak 78 persen dari kematian tersebut terjadi di negara berpendapatan rendah hingga sedang, dan sisanya di negara-negara kaya.

Meskipun belum dapat dibuktikan dalam hubungan sebab-akibat, minuman manis diketahui berkontribusi pada penambahan berat badan sehingga meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Negara-negara di Amerika Latin dan Karibia memiliki kematian akibat diabetes tertinggi yang berkaitkan dengan minuman manis. Rusia Timur dan Tengah memiliki jumlah kematian akibat penyakit jantung terbesar. Dan Meksiko yang merupakan negara dengan tingkat konsumsi minuman manis tertinggi di dunia memiliki tingkat kematian keseluruhan terbesar. Di Meksiko, ada 318 kematian per satu juta orang dewasa setiap tahunnya yang berkaitan dengan konsumsi minuman manis.

Jepang merupakan negara yang populasinya paling sedikit mengonsumsi minuman manis memiliki tingkat kematian terendah yaitu 10 kematian per satu juta orang dewasa.

"Karena kami memfokuskan pada penyakit kronis maka studi kami berfokus pada orang dewasa," ujar ketua peneliti Gitanjali Singh dari Harvard School of Public Health di Boston.

Temuan ini dihadirkan dalam pertemuan epidemiologi dan pencegahan/nutrisi, aktivitas fisik, dan metabolisme yang diselenggarakan American Heart Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com