Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2013, 10:02 WIB

KOMPAS.com - Semakin hari, semakin banyak gangguan penyakit yang menghadang. Untuk itulah kita perlu membentengi diri, antara lain dengan mangadopsi pola makan yang sehat. Sayur dan buah merupakan makanan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral serta zat gizi penting lainnya.

Dokter spesialis gizi klinik FKUI/RSCM dr. Fiastuti Witjaksono mengatakan, sayur dan buah mengandung serat, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air, yang tidak dapat ditemukan secara keseluruhan di produk makanan lain.

"Bahkan secara keseluruhan, kandungan buah dan sayuran tidak dapat ditemukan di suplemen," ujarnya dalam talkshow bertajuk "Peran Sayur dan Buah Terhadap Kesehatan" yang diadakan oleh Zespri di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Fiastuti memaparkan, sayur dan buah memiliki peran yang banyak sekali bagi kesehatan tubuh. Serat yang dikandung sayur dan buah bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna, membantu menjaga kadar gula darah, membantu menjaga kadar lemak darah, dan membantu membuat rasa kenyang.

"Serat juga membantu menjaga kadar gula darah, khususnya serat larut, karena membantu penyerapan gula lebih lambat. Serat larut menjaga peningkatan kadar gula darah sehabis makan tidak berlebihan dan juga tidak turun drastis," tuturnya.

Kandungan antioksidan, lanjut Fiastuti, dalam sayur dan buah pun sangat penting bagi kesehatan tubuh. Antioksidan berperan dalam mencegah kerusakan sel akibat proses oksidasi yang merusak DNA, protein, dan lemak. Proses oksidasi menyebabkan penuaan dini, memicu kanker dan penyakit jantung.

"Padahal asal proses oksidasi sangat dekat dengan kita, seperti asap rokok, polusi, bahkan proses dari metabolisme tubuh sendiri," paparnya.

Selain itu, kata dia, sayur dan buah dapat membantu mencegah banyak penyakit, seperti penyakit pencernaan, kencing manis, hiperkolesterol, obesitas, dan penyakit degeneratif.

Sayangnya, kebiasaan makan cukup sayur dan buah belum ada di masyarakat Indonesia. Data Riskesdas 2007 menyebutkan prevalensi nasional kurang makan buah dan sayur pada penduduk yang berusia di atas 10 tahun adalah 93,6 persen. Berarti hanya sekitar 6,4 persen masyarakat Indonesia yang sudah cukup makan sayur dan buah.

"Meski sudah banyak orang yang tahu manfaatnya, tetapi memulai kesadaran untuk bisa cukup makan sayur dan buah memang masih kurang. Sayur dan buah masih dianggap sebagai pelengkap makan. Padahal, seharusnya sayur dan buah ada di setiap waktu makan," pungkas Fiastuti.

Nah, sudahkah Anda makan sayur dan buah hari ini?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com