Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2013, 17:15 WIB

KOMPAS.com - Bedah plastik seringkali dikaitkan dengan kecantikan. Padahal, cabang kedokteran ini juga memiliki ruang lingkup yang luas dan meliputi fungsi rekonstruksi untuk memperbaiki bentuk tubuh yang rusak atau hilang.

"Dokter bedah plastik sebenarnya meliputi semua bidang, mulai dari fungsi estetika sampai rekontruksi tubuh yang rusak atau cacat, baik karena faktor bawaan sejak lahir, kecelakaan, atau karena penyakit," kata dr. Lisa Hasibuan, Sp.BP (K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, di Jakarta, Kamis (2/5/13).

Plastik, menurut Lisa, berasal dari bahasa Yunani "Plastikos" yang berarti membentuk. "Bisa membentuk dari yang tidak normal menjadi normal, atau dari normal menjadi supranormal," katanya.

Ruang lingkup bedah plastik juga termasuk microsurgery atau menyambung pembuluh darah, penanganan luka bakar, perawatan bekas luka, kelainan cacat bawaan lahir seperti bibir sumbing dan jenis kelamin ganda, sampai bedah tangan dan bedah craniofacial akibat trauma pada wajah.

Ketua Perhimpunan Dokter Bedah Plastik, Rekontruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI), dr.Asrofi S.Surachman, Sp.BP-RE, menyebutkan keterampilan dokter-dokter bedah plastik di Indonesia bisa disejajarkan dengan dokter internasional.

"Kasus face-off pasien Lisa di Surabaya, atau manusia akar Dede di Bandung, adalah sedikit contoh dari prestasi dokter Indonesia yang mendapat apresiasi secara internasional," katanya.

Ditambahkan oleh dr.Lisa, saat ini penanganan luka akibat penyakit kronis menjadi kondisi yang banyak ditangani dokter bedah plastik. "Luka akibat tekanan banyak diderita orang yang menderita penyakit kronis seperti diabetes. Orang yang lama duduk atau berbaring juga gampang kepanasan karena pembuluh darah tertekan. Akibatnya timbul luka. Perlu trik khusus untuk menanganinya," katanya.

Sementara itu dalam bidang estetika, dokter bedah plastik mampu melakukan tindakan yang besifat memperindah penampilan, seperti pembesaran payudara, pemancungan hidung, sampai pengencangan kulit yang kendur. Para dokter bedah plastik di Indonesia bernaung di bawah organisasi PERAPI. Saat ini Indonesia baru memiliki 106 dokter spesialis bedah plastik.

Menurut dr.Irena Sakura Rini, Sp.BP, masyarakat masih belum paham akan keamanan tindakan bedah plastik sehingga lebih memilih melakukan tindakan estetika ke dokter yang mengaku spesialis estetika.

"Masih banyak masyarakat yang mudah percaya pada dokter atau bahkan orang yang tidak punya kualifikasi medis untuk melakukan tindakan bedah plastik," kata Irena.

Oleh karena itu, masyarakat diminta lebih waspada dan bijaksana dalam memilih dokter. "Cukup banyak orang yang mengikuti kursus ilmu estetika di luar negeri lalu mengaku sebagai dokter estetika. Padahal dibutuhkan jenjang pendidikan yang lama untuk mendapat gelar dokter spesialis bedah plastik," katanya.

Untuk mengetahui dokter bedah plastik yang memang memiliki kualifikasi bisa mengecek di situs PERAPI, www.plasticsurgeon.org

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau