Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2013, 13:31 WIB

KOMPAS.com - Apa yang Anda rasakan ketika menemukan sehelai rambut putih ketika menyisir? Sebagian besar orang umumnya tidak menyukainya, bahkan mencoba menyembunyikannya dengan cat rambut karena tak mau penampilannya terlihat tua.

Bagaimanapun cat rambut hanya berfungsi untuk menutupi, bukan mengobati. Namun sebuah penelitian baru dari Inggris kini mengklaim telah menemukan obat yang dapat menyembuhkan uban.

Kepala editor The Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology yang memuat studi ini Dr. Gerald Weissmann mengatakan, selama ini pengobatan untuk uban hanya bersifat menutupi, bukan menyembuhkan. Namun kini untuk pertama kali, pengobatan sesungguhnya yang menargetkan akar masalah sedang dikembangkan.

Penelitian tahun 2009 mengatakan, uban dipicu oleh akumulasi dari hidrogen peroksida, yang menghasilkan stres oksidatif berbahaya, di akar folikel rambut.

Proses yang sama diduga juga terjadi pada penyakit langka vitiligo. Penyakit ini merupakan penyebab hilangnya pigmen secara merata di kulit. Vitiligo juga dapat membuat bulu mata menjadi putih.

Untuk mengetahui hubungan antara stres oksidatif dan vitiligo, para peneliti melakukan analisa kulit biopsi dari pasien penyakit ini. Mereka menemukan penyebab dari akumulasi hidrogen peroksida dan stres oksidatif yaitu rendahnya kadar enzim katalase.

Kendati demikian, vitiligo pada kulit dapat diobati dengan memakai krim yang mengandung katalase semu yang diaktifkan oleh cahaya matahari. Setelah memakai krim tersebut dan berjemur di bawah sinar matahari, pigmen kulit kembali terbentuk.

Hasil ini ternyata juga sama terjadi pada rambut dan bulu mata, sehingga para peneliti optimis pengobatan ini mampu mengobati uban.

Ketua studi Karin Schallreuter yang juga ahli kulit di University of Bradford Inggris mengatakan, kembalinya pigmen secara parsial ataupun total akan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau