Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Neurology, demensia atau pikun karena usia lanjut bisa dideteksi dengan tes mengingat nama tokoh terkenal dengan detail kehidupan mereka. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya informasi seputar tokoh terkenal yang bisa diakses setiap orang.
Penulis studi Tamar Gefen, calon psikolog klinik dari University Feinberg School of Medicine mengatakan, tes ini membedakan antara mengenali wajah dan menentukan nama tokoh terkenal. Tes ini dapat mengidentifikasi tipe spesifik penurunan kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang.
Untuk membuat tes ini, Gefen dan timnya melakukan percobaan pada 30 responden. Para responden diketahui memiliki aphasia progresif primer, demensia tahap awal yang mempengaruhi ingatan bahasa. Meskipun responden yang dilibatkan dalam penelitian berusia rata-rata 62 tahun, aphasia progresif primer bisa menyerang orang usia akhir 40-an.
Setiap responden diminta untuk mengindentifikasi 20 wajah tokoh terkenal yang dicetak dalam kertas. Karena peserta berusia 60-an, maka tokoh-tokoh terkenal yang tertera disesuaikan dengan zaman mereka seperti John F. Kennedy, Pepe John Paul II, Liza Minnelli, Condoleezza Rice, dan Oprah Winfrey.
Selain hanya mengenali wajah, tes ini juga dilengkapi pada menyebutkan detail kehidupan tokoh yang paling umum. Seperti setiap melihat wajah Albert Einstein, responden perlu menyebutkan "peneliti atau E=MC2), dan sebagainya.
Para peneliti menemukan, orang yang mengalami demensia memiliki skor rata-rata 79 persen untuk tes mengenali wajah tokoh, dan 46 persen untuk tes detail kehidupan tokoh. Sebaliknya, kelompok kontrol tanpa aphasia memiliki skor 97 persen dan 93 persen.
Tes lanjutan dengan alat pemindai aktivitas otak (MRI) mengungkapkan pola kerusakan otak orang yang memiliki aphasia. Orang yang kesulitan mengingat wajah lebih mungkin untuk mengalami kerusakan jaringan otak pada lobus temporalis kiri. Sedangkan orang yang kesulitan mengingat detail cenderung mengalami kerusakan pada kedua sisi lobus temporalis.
"Selain membantu mengindentifikasi demensia tahap awal, tes ini juga dapat menjelaskan bagaimana otak bekerja untuk mengingat," pungkas Gefen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.