Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusaknya Saraf di Perut Sebabkan Diet Selalu Gagal

Kompas.com - 18/09/2013, 17:10 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan orang yang menjalani diet dan program penurunan berat badan, berujung pada kondisi yang tidak memuaskan. Pola makan kembali ke kebiasaan lama yang menyebabkan peningkatan berat badan. Apa sebenarnya penyebab diet selalu gagal?

Peneliti di University of Adelaide punya jawabannya. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa saat seseorang kembali naik berat badannya, ada kerusakan pada proses deteksi di perut dan pengiriman informasi ke otak, mengenai rasa kenyang. Kerusakan pada saraf di perut ini sayangnya tidak bertambah baik ketika seseorang berhasil menurunkan berat badannya. Menurut para peneliti, kerusakan inilah yang menjadi penyebab utama mengapa banyak orang gagal saat diet.

Stephen Kentish, mahasiswa program doktoral di University of Adelaide, melakukan penelitian di laboratorium mengenai hal ini. Ia melakukan investigasi mengenai dampak diet terhadap kemampuan perut menangkap sinyal kenyang, baik saat berat badan normal maupun mengalami peningkatan.

Hasil penelitian laboratorium menunjukkan, saraf di perut yang berfungsi memberikan sinyal kenyang ke otak menurun tingkat kepekaannya. Ini merupakan akibat dari diet lemak tinggi dalam jangka waktu panjang.

"Respons saraf perut tidak kembali normal saat diet dijalankan kembali. Ini artinya, Anda akan makan lebih banyak karena level kenyang Anda berubah dibandingkan saat masih sehat," kata ketua tim peneliti Amanda Page.

Page melanjutkan, "Hormon leptin yang berfungsi mengatur asupan makanan juga bisa mengubah level sensitivitas saraf di perut yang menjadi sinyal kenyang. Dalam kondisi normal, hormon leptin berfungsi sebagai penghenti asupan makanan. Namun, pada perut pelaku diet lemak tinggi, leptin semakin mengurangi sensitivitas saraf yang mendeteksi rasa kenyang."

Menurunnya kepekaan saraf pendeteksi rasa kenyang ini bukan hanya dialami oleh pelaku diet lemak tinggi, tapi juga cenderung dialami penderita obesitas.

"Hasil penelitian kami juga menunjukkan, saraf di perut ini tetap berkurang sensitivitasnya terhadap rasa kenyang meski berat badan sudah menurun," ungkap Page.

Faktanya, hanya lima persen orang yang menjalani diet bisa menjaga berat badannya. Kebanyakan orang yang menjalani diet akan kembali mengalami peningkatan berat badan dalam kurun waktu dua tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com