Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2013, 18:31 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Hasil uji klinis di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu, menunjukkan jamu racikan bisa mengobati hipertensi dan asam urat. hasil riset ini semakin menguatkan bukti empiris mengenai khasiat jamu untuk mengobati penyakit.

Jamu racikan untuk mengobati hipertensi dan asam urat ini terbuat dari 14 tanaman. Tiga bahan alam utama, yakni temu lawak, kunyit dan meniran terdapat dalam formula untuk masing-masing penyakit tersebut, namun tambahan tanaman lainnya tak selalu sama.

Menurut Ir Yuli Widiastuti, MKes, Peneliti Senior B2P2TOOT Kementerian Kesehatan RI, racikan jamu tersebut memiliki efikasi setara dengan obat modern, untuk hipertensi dan asam urat.

"Target Kementerian Kesehatan, pada 2015, dua puskesmas di setiap kabupaten punya pusat pelayanan jamu untuk melayani kebutuhan akan obat herbal ini," ungkapnya di sela pembukaan pameran herbal di Central Park Mall, Jakarta.

Uji klinis obat herbal ini berlangsung dua bulan pada 2012 lalu, melibatkan 30 responden per kasus. Sebanyak 30 pasien hipertensi dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok mengonsumsi jamu racikan selama dua bulan, satunya lagi mengonsumsi obat standar. Hal yang sama juga dilakukan pada pasien asam urat dengan jumlah responden yang sama.

"Respons bisa berbeda satu pasien dengan pasien lainnya. Namun hasilnya positif. Riset ini dilakukan melalui tahapan, mulai dengan bukti empiris yang teruji secara turun temurun di masyarakat, lalu uji pada hewan yang terbukti aman dan berkhasiat, lalu uji klinis ini," ungkapnya.

Menurut Yuli, akan ada uji klinis lanjutan untuk penyakit lainnya terutama sindrom metabolik (kombinasi dari gangguan medis yang meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes), juga untuk pelangsing.

"Akan ada formula lain setiap tahunnya," terangnya.

Ia mengakui, uji klinis pada 2012 lalu, sebenarnya bukan hanya menguji khasiat jamu racikan untuk mengobati hipertensi dan asam urat. Uji klinis juga dilakukan untuk hiperglikemia dan kolesterol. Namun, uji klinis terkendala oleh pasien yang enggan mengonsumsi jamu racikan yang rasanya memang lebih pahit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com