Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2013, 11:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh diketahui merupakan faktor yang memicu banyak penyakit, salah satunya gangguan ingatan. Sebuah studi terbaru bahkan menunjukkan, kadar gula darah dalam kisaran normal juga memiliki risiko gangguan ingatan.

Studi tersebut melibatkan 141 orang dengan usia rata-rata 63 tahun. Para peserta diketahui tidak menderita diabetes atau pradiabetes, yang dikenal juga dengan istilah toleransi glukosa terganggu (TGT). Studi ini juga tidak melibatkan peserta obesitas, peminum berat, atau yang sudah terdiagnosa gangguan ingatan dan berpikir.

Kemudian, para peneliti melakukan tes kemampuan mengingat dan kadar gula darah peserta. Selain itu, mereka juga melakukan pemindaian otak untuk mengukur lebarnya hipokampus, bagian otak yang memiliki peran penting pada kemampuan mengingat.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Neurology tersebut menemukan, mereka yang kadar gula darahnya rendah membuat skor yang lebih baik dalam tes kemampuan mengingat.

Contohnya, pada tes yang mengharuskan peserta untuk menyebutkan kembali 15 kata setelah 30 menit mendengarnya. Peserta dengan kadar gula darah rendah mampu mengingat lebih banyak kata daripada mereka dengan kadar gula darah lebih tinggi.

Tak hanya itu, para peneliti studi juga menemukan, ukuran hipokampus pada mereka yang memiliki kadar gula darah rendah lebih lebar daripada yang memiliki kadar gula darah lebih tinggi.

"Hasil ini menunjukkan, kadar gula darah rendah baik untuk kemampuan mengingat. Bahkan bagi mereka dengan kadar gula darah kisaran normal, menurunkan kadar gula darah bisa jadi strategi mencegah penurunan kemampuan kognitif dan gangguan ingatan di hari tua," kata penulis studi dr Agnes Floel dari Charite University Medicine di Berlin, Jerman.

Strategi untuk mengurangi kadar gula darah, imbuh Floel, yaitu dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik.

Sementara itu, kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemi) juga memiliki risiko kesehatan, misalnya lemas atau pingsan. Sejumlah studi mengungkap, hipoglikemi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada diabetesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com