Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"VCT at Work", Tes HIV Tingkatkan Kesadaran Pekerja Kantoran

Kompas.com - 30/11/2013, 14:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - International Labour Organization (ILO) dan Program bersama PBB untuk penanganan AIDS (UNAIDS) bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian Kesehatan meluncurkan program Voluntarily Counseling and Testing HIV di tempat kerja atau "VCT at Work". Peluncuran program tersebut mengambil momentum peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2013 mendatang.

"Bagi masyarakat pekerja, sebagian besar waktunya dihabiskan di tempat kerja. Dalam sehari orang bekerja delapan hingga belasan jam. Karena itu, 'VCT at Work' merupakan program yang unik dan efektif dalam menjaring para pekerja untuk melakukan tes HIV," jelas Wakil Direktur ILO Jakarta Michiko Miyamoto dalam konferensi pers HAS, di Jakarta, Jumat (29/11/2013).

VCT merupakan layanan tes HIV secara sukarela yang disertai dengan pra-konseling dan pasca-konseling. Sementara itu, Miyamoto menjelaskan "VCT at Work" merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh ILO untuk memastikan kemudahan akses layanan tes HIV bagi para pekerja, sehingga siapapun yang terdeteksi HIV positif dapat lebih cepat mengakses pelayanan, dukungan, dan pengobatan.

Konseling yang dilakukan di lingkungan tempat kerja, lanjut dia, juga membantu mengurangi diskriminasi yang umumnya terjadi di lingkungan tersebut. Dengan begitu, lingkungan kerja akan menjadi lebih kondusif, khususnya bagi orang dengan HIV dan AIDS (odha).

"Saat seseorang terdiagnosa kanker, lingkungan memberikannya dukungan baik itu moral dan cara yang tepat untuk menyembuhkannya. Namun ketika seseorang terdiagnosa HIV positif, masih ada diskriminasi. Itulah yang ingin kami setarakan, agar odha juga mendapat dukungan seperti pasien kanker," tutur Miyamoto.

Miyamoto mengatakan, pada 2014 target pekerja yang telah melakukan VCT adalah 1,8 juta orang melalui "VCT at Work". Dia menegaskan, program tersebut merupakan elemen penting untuk mencapai target Getting to Zero at Work.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur UNAIDS Indonesia Cho Kah Sin mengatakan, UNAIDS menyambut baik itikad dunia usaha untuk memberikan dan mendorong akses layanan VCT pada para pekerja melalui "VCT at Work". Khususnya juga, program ini dapat mendorong terciptanya dunia kerja yang bebas dari stigma dan diskriminasi.

"Zero diskriminasi adalah salah satu visi utama UNAIDS saat ini, khususnya untuk mendukung terciptanya zero infeksi baru HIV dan zero kematian karena AIDS," paparnya.

Usia produktif dari usia 15-49 tahun merupakan kelompok yang paling banyak ditemukan infeksi HIV, yaitu mencapai 80 persen dari total kasus HIV di Indonesia. Oleh karenanya, pelaksanaan VCT di lingkungan kerja merupakan cara yang efisien dalam mengintervensi kelompok tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com