Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Obesitas Turun berkat Kacang Sehat Ini

Kompas.com - 10/01/2014, 14:26 WIB
Wardah Fajri

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com — Studi terbaru di Amerika Serikat membuktikan sejumlah jenis kacang bisa membantu menurunkan berat badan dan punya manfaat lain bagi kesehatan, di antaranya menurunkan risiko obesitas.

Kacang-kacangan yang termasuk dalam kelompok kacang pohon ini terdiri atas almond, kacang brasil, pistachios, dan walnut.

Para peneliti menemukan bahwa responden yang banyak mengonsumsi kacang pohon, 37 dan 46 persen lebih rendah risiko obesitasnya dibandingkan mereka yang sedikit makan kacang pohon.

Tak hanya risiko obesitas yang menurun, rajin makan kacang pohon juga menurunkan faktor risiko sindrom metabolik. Dengan kata lain, peningkatan risiko serangan jantung dan diabetes juga bisa ditekan.

"Ini studi lain yang juga menunjukkan adanya keterkaitan antara makan kacang-kacangan dengan obesitas dan kecilnya kemungkinan mengalami sindrom metabolik," terang peneliti senior Joan Sabate dari Loma Linda University di California.

Studi yang dimuat di Plos One ini mendapatkan bantuan dana dari International Tree Nut Council Nutrition Research and Education Foundation (INC NREF). Studi sebelumnya oleh INC NREF juga menemukan bahwa orang yang sering makan kacang-kacangan, kecil kemungkinannya meninggal dalam periode 24 tahun.

Sabate mengatakan, kacang-kacangan punya dampak langsung terhadap kesehatan. Kacang-kacangan kaya lemak tak jenuh atau lemak baik. Protein tinggi yang terkandung pada kacang-kacangan juga membuat orang cepat merasa kenyang sehingga terhindar dari makanan tidak sehat. Kacang juga mengandung sejumlah nutrisi dan bahan kimia tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan.

Untuk membuktikan manfaat kacang dari studi terbaru ini, peneliti menggunakan data diet dari 803 pria dan wanita dewasa.

Secara umum, mereka yang makan lebih banyak kacang pohon sebanyak 16 gram per harinya memiliki berat badan normal. Kalaupun ada kenaikan, jumlahnya tak banyak. Sementara mereka yang sedikit makan kacang atau bahkan tidak pernah makan sama sekali mengalami kelebihan berat badan serius dan obesitas.

Indeks massa tubuh (IMT) untuk orang dewasa versi US Centers for Disease Control and Prevention di antaranya IMT 18,5-24,9 menunjukkan normal; IMT 25-29,9 menunjukkan kelebihan berat badan; IMT 30 atau lebih menunjukkan obesitas.

Studi ini juga menunjukkan satu pertiga responden mengalami sindrom metabolik. Kondisi ini terkait dengan risiko penyakit jantung dan diabetes. Pengidap obesitas biasanya memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, juga lingkar pinggang yang besar.

Dengan mengonsumsi 1 ons kacang pohon per minggunya, seseorang bisa menurunkan risiko sindrom metabolik sebesar tujuh persen.

Jeffrey Blumberg, profesor nutrisi di Tufts University Boston, meski tak terlibat dalam penelitian, mengakui semakin banyak penelitian menunjukkan manfaat mengonsumsi kacang sebagai bagian dari diet sehat.

"Ada banyak bukti penelitian yang menunjukkan kacang adalah pilihan makanan sehat asal dikonsumsi dalam jumlah yang tepat," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com