Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2014, 14:14 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com - Hujan yang terus mengguyur tak boleh menyebabkan wanita melupakan kebersihan organ intimnya. Apalagi dengan kelembaban yang tinggi, jamur dan bakteri lebih mudah tumbuh dan mengganggu kebersihan serta kesehatan organ vital tersebut.

Tumbuhnya jamur dan bakteri berisiko menyebabkan keputihan berlebih hingga organ intim terasa gatal dan berbau tak sedap. "Yang penting pastikan organ kewanitaan selalu kering dan bersih. Kondisi tersebut memungkinkan pertumbuhan jamur dan bakteri terhambat sehingga organ intim wanita selalu sehat," kata ahli kandungan dan kehamilan, Ahmad Mediana, saat dihubungi KOMPAS Health pada Selasa (21/1/2014).

Berikut beberapa tips dari Ahmad terkait upaya penjagaan kebersihan miss V

1. Sering ganti pakaian dalam

Hujan tidak seharusnya menjadi alasan wanita tidak mengganti pakaian dalamnya. "Harus sering diganti bila perlu gunakan celana dalam sekali pakai. Pakaian dalam bersih harus menjadi prioritas termasuk bagi para pengungsi," kata dokter pengasuh rubrik konsultasi kesehatan kebidanan kandungan KOMPAS HEALTH ini . 

Untuk bahan pakaian dalam, Ahmad menyarankan wanita memilih dari bahan katun. Bahan lain, misal nylon, tidak menyerap panas dan menimbulkan kelembaban di area sekitar organ wanita. Sehingga berisiko memudahkan pertumbuhan bakteri dan jamur.

Selain pakaian dalam, wanita juga harus kerap mengganti pembalut atau pantyliner yang dikenakan. "Paling tidak dalam 2 jam wanita harus mengganti pembalutnya. Ingat pembalut bisa menjadi sarang pertumbuhan bakteri dan jamur, karena kelembaban yang tinggi," kata Ahmad.

2. Pastikan selalu kering

Organ miss V yang selalu kering tentu lebih bersih dan sehat. Demi miss V yang selalu sehat, Ahmad menyarankan wanita selalu mengeringkan organ tersebut usai menggunakannya. Tentunya sarana pengering juga harus bersih dan berkualitas.

"Sehabis buang air kecil, keringkan dengan handuk bukan tisu. Handuk memastikan organ kering sempurna, tanpa menyisakan lembaran yang dikhawatirkan mengganggu kebersihan," kata Ahmad.

Selain penggunaan handuk, Ahmad juga menyarankan wanita memperhatikan dudukan toilet atau air yang digunakan untuk membasuh organ kewanitaanya. Dengan kelembaban yang tinggi, dudukan toilet berpotensi menjadi lokasi optimal pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal sama juga terjadi pada air, yang kerap tercemar kotoran binatang atau bakteri selama banjir yang kerap terjadi.

"Usahakan selalu membawa tisu untuk menyeka dudukan toilet sebelum menggunakannya. Bagaimanapun langkah pencegahan lebih mudah dilakukan dibanding pengobatan," kata Ahmad.

3. Gunakan larutan pembersih

Ahmad menyarankan wanita tidak ragu menggunakan larutan pembersih, untuk menjaga kesehatan organ kewanitaannya. "Selama musim hujan, apalagi yang di pengungsian, sebaiknya gunakan larutan pembersih setiap hari. Lokasi dengan kelembaban tinggi  meningkatkan peluang tuumbuhnya jamur dan bakteri," kata Ahmad.

Penggunaan larutan pembersih juga sangat disarankan bagi wanita yang tengah hamil. Ahmad mengatakan, kebersihan organ intim yang tidak dijaga meningkatkan risko keguguran atau pecahnya ketuban terlalu dini akibat intervensi bakteri.

"Di musim seperti ini persentase pasien saya yang keguguran atau pecah ketuban dini biasanya meningkat, meski tidak ada angka pastinya. Karena itu gunakanlah larutan pembersih tiap pagi sebelum beraktivitas, untuk mencegah infeksi atau intervensi merugikan pada kehamilan," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, kebutuhan wanita pada lingkungan bersih dan kering demi kesehatan organ intimnya merupakan special need yang tidak boleh dilupakan. Kebutuhan ini harus dipenuhi, bahkan di tengah suasana hiruk pikuk seperti pengungsian.

"Bagaimanapun tidak boleh lupa. Meski terlihat remah, kebutuhan pembalut, pantyliner, atau pakaian dalam kering dan bersih merupakan keperluan primer wanita," kata Ahmad. Bila kebutuhan tersebut tidak ada, maka wanita harus bersiap membayar mahal kesehatan organ intimnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com