Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2014, 15:52 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Daily Mail
KOMPAS.com - Tak ada yang salah jika ingin mengubah kebiasaan demi menjaga kesehatan tubuh agar bisa segera hamil. Namun tak semua kebiasaan yang terkait dengan kesehatan tubuh bisa mendukung kehamilan. Salah satunya mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan vitamin dan mineral dalam tubuh, atau multivitamin, dengan harapan kesempatan untuk hamil bisa lebih besar.

Riset membuktikan kebiasaan mengonsumsi multivitamin tidak mendukung kehamilan justru memicu keguguran. Wanita yang mengonsumsi multivitamin saat mencoba hamil berisiko besar mengalami keguguran. Riset yang ingin melihat risiko konsumsi multivitamin ini melibatkan 35.000 responden wanita yang ingin menjadi ibu. Vitamin yang dimaksud memiliki banyak kandungan, bukan dalam bentuk sediaan tunggal.

Hasil studi menyatakan, 32 persen wanita berpotensi keguguran di masa awal kehamilan, bila mengonsumsi multivitamin secara teratur selama enam minggu sebelum pembuahan.  Semakin lama wanita mengonsumsi multivitamin sebelum kehamilan, maka risiko kehilangan bayi semakin besar.

Dalam riset ini wanita yang mengonsumsi multivitamin 3-4 minggu sebelum pembuahan, berpeluang 23 persen mengalami keguguran. Risiko meningkat menjadi 32 persen, bila multivitamin dilakukan 5-6 minggu sebelum pembuahan.

Hasil ini tentu bertentangan dengan anggapan kebanyakan. Menurut peneliti, seperti dimuat dalam Journal of Epidemiology, selama ini wanita disarankan mengonsumsi multivitamin dan mempercayai tidak ada bahaya terkait hal tersebut.

“Kami menemukan adanya peningkatan kecil namun stabil pada kematian janin di awal kehamilan, yang ibunya rutin mengonsumsi multivitamin. Hasil ini sangat terlihat pada wanita yang teratur menggunakan asupan prakonsepsi,” ujar peneliti.

Menurut peneliti, secara keseluruhan peluang keguguran pada wanita yang rutin mengonsumsi multivitamin sebelum hamil, mencapai 30 persen.

Salah satu suplemen yang dikonsumsi adalah NHS, multivitamin yang dikonsumsi 10 minggu sebelum kehamilan. Suplemen ini terdiri atas vitamin C, D, dan B9 (folat) yang mencegah janin menderita cacat tulang belakang (spina bifida).

Meski begitu, sampai saat ini peneliti belum menemukan penyebab tingginya risiko keguguran pada wanita yang rutin mengonsumsi multivitamin. Riset ini hanya sampai tahap mengurutkan hubungan antara obesitas, merokok, kemiskinan, keguguran sebelumnya dan kesulitan pembuahan saat ini.

Sampai saat ini belum ada aturan terkait konsumsi multivitamin, namun ada anjuran untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi vitamin A pada wanita yang berniat hamil.

Meski begitu, menurut Kepala Divisi Women’s Health di King’s College, London, Lucilla Poston, wanita tak perlu bingung dengan hasil riset ini. “Hasil riset memang tidak bisa diinterpretasikan sepenuhnya, sebagai bukti untuk melawan rekomedasi konsumsi multivitamin. Masih diperlukan riset tambahan untuk membuktikannya. Sambil menunggu bukti riset selanjutnya, mulvitamin bisa dikonsumsi sesuai resep yang diberikan,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com