Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2014, 09:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Suplemen seringkali dijadikan "jalan pintas" bagi sebagian orang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Padahal, suplemen tidak seharusnya dijadikan andalan, karena sejatinya asupan tersebut hanyalah tambahan.

"Harus diingat, suplemen hanyalah tambahan. Sumber nutrisi yang utama adalah dari makanan," tegas dokter spesialis gizi klinik Nanny Djaja kepada Kompas Health, Sabtu (1/2/2014).

Menurut Nanny, suplemen tidak dapat menggantikan makanan untuk mencukupi nutrisi harian karena sifatnya hanya sebagai tambahan. Maka konsumsi suplemen juga sebaiknya tidak dilakukan sepanjang waktu, tetapi di saat-saat khusus tubuh benar-benar membutuhkannya.

Suplemen dibutuhkan tubuh, misalnya saat kondisi tubuh sedang pemulihan dari sakit, tidak nafsu makan, kelelahan, kurang istirahat, hamil, atau menyusui. Selebihnya, nutrisi yang dibutuhkan harus dicukupi melalui asupan makanan.

Nanny menjelaskan, nutrisi yang dibutuhkan tubuh yaitu makanan yang mengandung zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Sumber zat gizi pun perlu dicari yang paling sehat. Sebagai contoh, karbohidrat sebaiknya diperoleh dari nasi merah yang selain mengandung karbohidrat kompleks juga vitamin serta mineral.

Sumber protein pun perlu dipilih yang rendah atau tanpa lemak, misalnya daging ayam yang sudah dibuang kulitnya. Sementara sumber lemak dipilih yang mengandung banyak lemak tak jenuh seperti avokad, ikan berlemak, dan kacang-kacangan.

Kalaupun harus mengonsumsi suplemen, Nanny menyarankan untuk memilih suplemen yang sesuai dengan kebutuhan. Contohnya, ibu hamil umumnya membutuhkan suplemen zat besi untuk menghindari anemia, asam folat untuk kesehatan mental janin, dan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang ibu yang "diambil" kalsiumnya oleh janin.

Konsumsi suplemen lainnya, perlu disesuaikan. Jika sudah dapat dicukupi dengan makanan, tidak perlu ditambahkan lagi karena akan menjadi tindakan yang berlebihan. "Maka sebaiknya sebelum konsumsi suplemen, konsultasikan dulu pada ahlinya, baik jenis dan dosisnya," saran Nanny.

Efek jangka panjang

Menurut Nanny, selama diminum sesuai aturan, suplemen sebenarnya tidak akan memberikan efek samping yang serius. Namun dia tetap menyarankan untuk selalu berkonsultasi bila akan menggunakan suplemen dalam jangka panjang.

"Karena setiap kebutuhan nutrisi orang berbeda-beda, maka konsumsi suplemen pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu," katanya.

Maka jika pada seseorang konsumsi suplemen tidak akan memberikan efek samping apapun, belum tentu pada orang lainnya juga begitu. Efek samping juga tergantung pada jenis dan dosis suplemen yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com