Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2014, 10:35 WIB


TANYA
:  

Dokter,  hampir 80 persen gigi saya dikategorikan rusak parah. Kebanyakan gigi saya berlubang dan akhirnya rapuh. Gigi untuk menguyah pun sudah habis, hanya tersisa sedikit-sedikit, hanya tinggal satu atas kanan/kiri.  Jadi saya menggunakan  gigi depan untuk menguyah yang mengakibatkan gigi depan sudah mulai berkarang sedangkan gigi belakang saya bagian atas sudah berlubang semua. Saya trauma mau ke dokter gigi karena takut dan terlalu sering bolak-balik. Apakah ini karena jenis gigi saya yang rapuh atau faktor keturunan?Namun adik-adik saya giginya masih bagus-bagus semua dan utuh. Untuk masalah, pencabutan gigi apakah bisa langsung semua, atau bertahap? Karena kadang saya tidak kuat dengan rasa sakitnya, dan apakah penggantian gigi palsu berpengaruh bagi kesehatan? Terima kasih

(Titta N, 31 tahun, Klaten)


JAWAB :

Mbak Titta yang baik,

Sayang sekali gigi anda banyak yang berlubang, padahal dengan melakukan perawatan ke Dokter Gigi maka akan menghindari kerusakan yang lebih parah.

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa kerapuhan gigi berhubungan dengan faktor keturunan. Namun lebih disebabkan dengan kondisi rongga mulut masing-masing orang.

Apakah dari faktor kebersihan mulutnya, kualitas dan kuantitas air ludah, frekuensi konsumsi karbohidrat olahan, asupan fluor yang diperoleh selama hidupnya, dan sebagainya.

Permasalahan pencabutan bisa dilakukan sekaligus apabila gigi terletak dalam kuadran rahang yang sama. Misalnya gigi di rahang atas kanan dengan gigi di rahang bawah kanan dapat dicabut sekaligus. Namun kembali lagi dilihat, apakah pasiennya bersedia dilakukan pencabutan sekaligus atau bertahap.
Penggantian gigi palsu perlu dilakukan jika ada gigi yang hilang. Hal ini akan berdampak positif bagi kesehatan kita, yaitu mengembalikan fungsi pengunyahan yang berpengaruh terhadap frekuensi dan jumlah makanan yang akan diterima oleh tubuh, mengembalikan fungsi estetik, menjaga keseimbangan pengunyahan, dan mengembalikan fungsi bicara.

Sedangkan pengaruh negatif menggunakan gigi tiruan bagi kesehatan adalah akan mengganggu persendian rahang, jika gigi tiruan dibuat tidak tepat yaitu gigi tiruan yang dibuat terlalu tinggi atau terlalu rendah dan tidak mengikuti kontur gigi yang seharusnya. Serta akan mengakibatkan mukosa di dalam mulut terluka, jika gigi tiruan dibuat terlalu tajam atau tidak pernah dilepas pada malam hari (untuk gigi tiruan lepasan). Oleh karena itu, lakukan pembuatan gigi tiruan di Dokter Gigi atau Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia (Drg., SpPros) supaya prosedurnya benar dan hasilnya tepat.

Saran saya, sebaiknya anda kembali ke Dokter Gigi. Carilah Dokter Gigi yang bersahabat dan ramah untuk anda. Serta carilah klinik atau rumah sakit yang nyaman, tidak membuat anda takut, dan trauma. Jika memang harus bolak-balik, anda berhak mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai rencana perawatan yang akan dilakukan bahkan kisaran total biaya, karena semua itu pasti ada alasannya.

Demikian Mbak Titta, semoga informasinya membantu.

Salam gigi sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com