Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2014, 13:33 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber dailymail


KOMPAS.com -
Rutin menyikat gigi bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga mencegah radang sendi (artritis). Itulah yang diungkap sebuah penelitian terbaru para ahli dari Kentucky, Amerika Serikat. Lantas, apa hubungan gigi yang bersih dengan radang sendi?

Para peneliti menemukan adanya hubungan antara bakteri penyebab penyakit gusi dengan radang sendi. Bakteri ini dapat mempercepat perkembangan dan keparahan dari radang sendi. Maka dari itu, kesehatan gusi yang bermasalah juga mempengaruhi kesehatan sendi.

Bakteri penyebab penyakit gusi tersebut, Porphyromas gingivalis, memproduksi enzim unik yang disebut peptidylarginine deiminanse (PAD) yang bereaksi dengan residu protein tertentu. Para peneliti mengatakan, tubuh akan mengenali protein tersebut sebagai musuh sistem imun. Akhirnya, terjadinya peradangan kronis sebagai penyebab utama kerusakan tulang dan kartilago pada sendi.

Studi sebelumnya mengindikasikan, penyakit gusi paling tidak dua kali lebih sering terjadi pada pasien radang sendi. PAD pada pasien radang sendi mengubah residu protein tertentu menjadi sitruline yang kemudian diserang oleh sistem imun.

Peneliti Jan Potempa dari University of Louisville School of Dentistry Oral Health and Systemic Diseases mengatakan, hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara infeksi gusi yang disebabkan bakteri P gingivalis dengan radang sindi. Kendati demikian, mekanisme mendetail dari temuan ini perlu diteliti lagi.

Potempa dan timnya mengharapkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS Pathogens tersebut dapat memberikan pengetahuan baru dalam terapi dan pencegahan dari radang sendi. Dibandingkan dengan populasi umum, mereka yang menderita penyakit gusi mengalami peningkatan risiko radang sendi paling tidak dua kali lipat.

Studi lainnya menunjukkan, infeksi P gingivalis pada mulut akan terjadi sebelum radang sendi. Menurut peneliti, bakteri tersebut mungkin menjadi penyebab dari respons autoimun yang terjadi pada penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com