Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2014, 17:42 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com – Tidak sulit mengajarkan anak sikat gigi. Asal orangtua rutin memberi contoh maka anak akan mengikuti. Hasilnya kesehatan gigi seluruh keluarga terjamin, sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik.
 
“Yang penting ada interaksi langsung anak dan orangtua. Bisa lewat contoh, dongeng atau menonton film bersama,” kata dokter gigi dari Politeknik Kesehatan Bandung, Lala Iwan, pada peresmian School Program bersama Pepsodent, Selasa (11/3/2014).
 
Selama proses edukasi, orangtua harus mendampingi anak dan memberi contoh cara menyikat gigi yang baik. Bila anak masih terlalu kecil, orangtua bisa menggendong dan membantu anak mengyikat giginya.
 
Lala kemudian menjelaskan cara menyikat gigi yang baik meliputi empat langkah berikut ini:
 
1. Gosok gigi bagian depan dengan gerakan dari gusi ke gigi (atas bawah), dilanjutkan ke bagian kanan dan kiri dengan arah yang sama.
 
2. Buka mulut dan lanjutkan sikat gigi dengan gerakan mencungkil untuk bagian depan, kanan, dan kiri. Gerakan ini dilakukan untuk gigi bagian atas dan bawah.
 
3. Setelah mencungkil, gosok bagian permukaan gigi yang berguna untuk mengunyah makanan, sebanyak satu kali.
 
4. Setelah semua gerakan dilakukan dengan durasi total kurang lebih dua menit, lanjutkan dengan berkumur untuk membersihkan sisa pasta gigi. Berkumur cukup 1 kali untuk mencegah larutnya lapisan fluoride pada gigi.
 
“Fluoride ini berfungsi sebagai lapisan pengaman, sehingga asam yang berasal dari sisa makanan dan plak tidak langsung merusak gigi. Adanya fluoride mencegah gigi tidak berlubang,” kata Lala.
 
Lala juga menjelaskan orangtua tidak perlu khawatir pada kandungan fluoride di dalam pasta gigi. Bila berusia lebih dari lima tahun, anak bisa menggunakan pasta gigi dewasa dengan kandungan fluoride 1.000-1.500 ppm. Sementara untuk anak berusia kurang dari lim tahun sebaiknya pilih pasta gigi khusus anak, dengan kandungan fluoride 500-600 ppm.
 
“Fluoride berlebih memang tidak baik untuk kesehatan gigi anak, karena bisa menyebabkan gigi berwarna kuning kecoklatan (fluorosis). Kelebihan fluoride juga bisa menyebabkan hipokalsifikasi, sehingga gigi rapuh,” ujar Lala.
 
Lala mengingatkan anak dan orangtua untuk sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu usai sarapan dan sebelum tidur malam. Rutin sikat gigi akan mencegah kerusakan dan menjaga kesehatan gigi.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com