Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Talenan untuk Memotong Ayam Paling Mengandung Kuman

Kompas.com - 12/04/2014, 10:36 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Talenan merupakan piranti dapur yang esensial sebagai tempat memotong bumbu dan bahan makanan. Kebersihannya wajib diperhatikan, terutama setelah memotong daging unggas, karena bakteri dan kuman bisa tertinggal.

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Infection Control and Hospital Epidemiology menunjukkan ada bakteri E.coli kebal obat yang masih tertinggal di talenan. Bakteri tersebut ditemukan pada contoh talenan yang diteliti di beberapa rumah sakit dan rumah tangga.

Untuk riset ini, tim dari University Hospital di Basel, Swiss, meneliti 154 talenan dari rumah sakit dan 144 talenan dari rumah tangga yang sudah dipakai memotong daging, termasuk unggas, daging sapi, domba, babi, serta ikan. Selain itu diteliti juga sarung tangan yang dipakai di dapur rumah sakit.

Para peneliti memeriksa ada tidaknya bakteri E.coli yang kebal obat pada talenan dan sarung tangan yang sudah dipakai untuk mengolah daging unggas. Hasilnya, bakteri tersebut positif ditemukan pada talenan dan sarung tangan. Namun pada talenan yang dipakai untuk mengolah daging dan ikan tidak ada.

"Hasil studi ini membuktikan bahwa peralatan dapur dan tangan gampang tercemar bakteri E.coli, terutama setelah dipakai memproses daging unggas mentah," kata peneliti.

Daging unggas merupakan sumber bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Karena itu mencuci tangan dengan sabun saja belum cukup sebelum memasak. Kita juga wajib mencuci perlatan dapur dengan air mengalir dan sabun. Bila perlu cuci talenan dengan air panas agar bakteri mati dan bau amis hilang.

Cara lain untuk mengurangi paparan bakteri adalah memilih talenan dari plastik. Talenan dari kayu lebih mudah menyimpan kuman yang tertinggal di pori-pori kayu. Anda juga sebaiknya memisahkan antara talenan untuk mengolah bahan mentah dan bahan matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com