Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2014, 06:49 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com -
Selama ribuan tahun di Timur, teh dikenal sebagai kunci untuk hidup sehat, seimbang dan bahagia. Belakangan ini orang di belahan Barat mulai menemukan manfaat sehat dari minuman teh. Terdapat flavonoid yang menyehatkan di dalamnya.

Seluruh dunia baru belakangan ini tersadar betapa berharganya minuman teh. “Menurut hemat saya, teh adalah minuman alternatif yang baik selain kopi. Pertama, teh memiliki kandungan kafein lebih sedikit. Kedua, senyawa dalam teh yaitu flavonoid baik untuk mengurangi risiko sakit jantung dan kanker,” ujar Katherine Tallmadge, MA, RD, LD, juru bicara American Dietetic Association.

Flavonoid adalah antioksidan unik dalam teh yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan pembuluh darah tersumbat. Zat antioksidan yang paling kuat di dalam teh diberi nama Epigallocatechin gallate (EGCG). Di samping itu teh juga mengandung kafein dan theanin kendati tidak sebanyak kopi. Dengan begitu, teh juga bisa bikin kita waspada dan melek tanpa bikin deg-degan.

Para ahli sering ditanyai perihal seberapa banyak teh yang harus diminum untuk mendapatkan manfaat sehatnya. Menurut mereka, segala jenis teh bikinan sendiri itu menyehatkan. Mereka menyarankan demikian karena minuman teh instan di dalam botol atau kotak UHT cenderung mengandung kalori ekstra dari gula dan pemanis.

Daun teh yang melewati beberapa proses pemrosesan memiliki antioksidan yang semakin sedikit. Itu sebabnya teh hitam yang kita minum sehari-hari dan teh oolong yang menjalani proses oksidasi atau fermentasi memiliki konsentrasi antioksidan yang lebih sedikit dari teh hijau. Sedangkan the putih yang pemrosesannya paling sedikit mengandung antioksidan paling tinggi.

Teh Hijau
Dibuat dengan daun teh yang diuapkan, teh hijau memiliki kandungan EGCG paling tinggi dan paling banyak diteliti. Antioksidan di dalamnya bisa mengganggu pertumbuhan kanker payudara, paru-paru, pankreas dan kolorektal. Teh hijau juga mencegah penyumbatan pembuluh arteri, membakar lemak, mengatasi stres oksidatif di otak, mengurangi risiko penyakit saraf seperti Alzheimer’s dan Parkinson’s, mengurangi risiko stroke dan memperbaiki kadar kolesterol.

Teh Hitam
Minuman ini dibuat dari dauh teh yang difermentasi. Kandungan kafeinnya paling tinggi. Penelitian membuktikan bahwa teh hitam bermanfaat menlindungi paru-paru dari kerusakan karena asap rokok. Teh hitam juga bisa mengurangi risiko terkena serangan stroke.

Teh Putih
Teh ini paling sedikit diproses. Satu penelitian pernah membuktikan teh putih memiliki kandungan antikanker paling kuat dibandingkan dengan teh-teh yang lain.

Teh Oolong
Dalam sebuah studi, hewan-hewan diberikan antioksidan dari teh oolong. Di situ ditemukan hewan-hewan itu memiliki kadar kolesterol lebih rendah.

Teh Pu-Erh
Teh istimewa yang mirip anggur karena harganya makin mahal ketika makin tua ini dibuat dari daun teh tua dan difermentasi. Bedanya dengan teh hitam, daun ini dipress dan dicetak seperti cake. Sebuah studi pada hewan menemukan teh pu-erh memiliki khasiat mencegah kenaikan berat badan dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL.

Teh Herbal Chamomile
Teh yang satu ini tidak terbuat dari daun teh melainkan dari bunga chamomile. Teh ini juga mengandung antioksidan yang membantu mencegah komplikasi diabetes. Teh chamomile juga bisa membantu tidur jadi lebih pulas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com