Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2014, 10:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 
 
KOMPAS.com - Hampir tak ada yang memungkiri manfaat dari ASI. Kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif enam bulan kepada sang buah hati pun semakin meningkat. Sayangnya, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran berlebihan terhadap keesklusifan ASI sehingga orangtua takut memberikan hal lain selain ASI, termasuk obat.
 
Menurut dokter spesialis anak sekaligus pakar neonatologi FKUI/RSCM Rinawati Rohsiswatmo, tidak semua bahan yang diberikan pada bayi selain ASI dapat merusak keeksklusifan ASI. Bahan-bahan yang memang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan bayi, seperti obat, tidak akan mempengaruhi keeksklusifan ASI.
 
"Obat itu diperlukan untuk kesehatan bayi. Kalau tidak diberi obat malah meninggal bagaimana? Jadi kan memang harus diberi obat," ujar dia beberapa waktu lalu di Jakarta.
 
Prinsipnya, lanjut dia, bahan-bahan yang tidak terdapat di ASI yang menunjang kesehatan bayi tidak akan mengganggu keeksklusifan ASI. Namun, bila ada unsur yang terdapat di ASI barulah itu membuat pemberian ASI tidak lagi eksklusif.
 
"Bedakan dengan air putih. Kenapa jika diberikan air putih bayi tidak ASI eksklusif. Itu karena dalam ASI ada air putih. Tapi obat, mana ada di ASI?" ucap Rinawati.
 
Dokter spesialis anak yang mendalami bidang gizi, Aryono Hendarto, mengatakan, bayi yang sakit tetap harus mendapat ASI, namun supaya sembuh juga perlu mendapat obat. Sehingga obat berada di luar kategori bahan yang bisa membuat gagalnya ASI eksklusif.
 
Selain obat, bahan-bahan lainnya yang tidak menggagalkan ASI eksklusif antara lain suplemen zat besi dan human milk fortifier. Keduanya sama-sama menunjang kesehatan bayi namun sangat sedikit atau tidak didapatkan dari ASI.
 
"Seperti yang kita tahu, kandungan zat besi pada ASI rendah. Itulah kenapa bayi-bayi yang kekurangan zat besi, biasanya bayi prematur, membutuhkan suplementasi zat besi. Zat tersebut penting untuk perkembangan otak dan fungsi tubuh bayi," papar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Jakarta ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com