Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2014, 08:48 WIB

KOMPAS.com - Menggigit-gigit kuku merupakan kebiasaan yang sering dimiliki oleh anak-anak, namun terkadang kebiasaan buruk ini terus berlanjut hingga dewasa. Sebenarnya menggigit kuku adalah kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan.

Salah satu risiko penyakit yang bisa muncul dari kebiasaan menggigit kuku adalah flu dan penyakit infeksi lainnya karena kita membiarkan tangan yang kotor masuk ke dalam mulut.

Menurut Rochele Torgerson, dokter kulit di Mayo Clinic, kebiasaan tersebut juga meningkatkan risiko paronychia atau infeksi kulit di sekeliling kuku.

"Bagian kulit sekitar kuku akan menjadi merah, bengkak, dan nyeri. Ini adalah gejala infeksi. Walau sebagian besar disebabkan oleh bakteri, tapi jamur juga bisa jadi pemicunya," katanya.

Bukan hanya itu, jika Anda menderita kutil, menggigit kuku akan menyebabkan kutil tersebut menyebar ke bagian tubuh lain. Ini karena kutil disebabkan oleh salah satu dari berbagai jenis human papillomavirus (HPV), virus yang menular. "Makin banyak kulit yang terbuka, makin gampang virus ini menyebar," katanya.

Menggigiti kuku juga akan berpengaruh secara permanen atau sementara pada kuku. Torgerson menjelaskan, mayoritas kuku diproduksi di area dasar kuku yang memiliki "bukit putih" atau lunula.

"Jika Anda sering mengalami peradangan atau infeksi kulit, terutama di area di mana kuku dibentuk, maka bentuk kuku bisa menjadi aneh," paparnya.

Bentuk aneh tersebut bisa hilang setelah satu atau dua minggu, tapi bisa juga bertahan selamanya.

Selain hanya "iseng" atau mengusir rasa bosan, kebiasaan menggigit kuku juga kebiasaan yang muncul saat seseorang merasa cemas. Kebiasaan buruk ini juga akan berdampak negatif pada gigi karena akan mengikis enamel gigi dan juga infeksi pada gusi akibat kuman di tangan berpindah ke mulut.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan ini? Karena kebiasaan ini kerap muncul saat stres, sebaiknya alihkan perhatian pada hal lain yang tidak melibatkan tindakan menyentuh atau menggigiti tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com