Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2014, 18:40 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bidan memegang peran penting dalam menekan angka kematian ibu (AKI) sehingga mereka harus kompeten dan memiliki pengetahuan yang cukup. Para bidan pun berupaya meningkatkan pengetahuannya dari berbagai macam informasi.

Berdasarkan hasil survei Edelman Healthcare Professional Survei 2014, ketika diminta mengurutkan delapan isu utama kesehatan mulai dari yang paling penting, para bidan menjawab kesehatan ibu (48 persen) dan kehamilan (21 persen) sebagai yang utama. Namun, masalah gizi menjadi prioritas terendah (2 persen).

"Isu mengenai gizi dan ASI menjadi yang terendah," ujar Sosial Engagement Senior Manager Health and Human Services Edelman Indonesia, Arie Rukmantara saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Isu berikutnya yaitu masalah reproduksi (10 persen), diikuti oleh kesehatan anak (5 persen), keluarga berencana (5 persen), pencegahan HIV/AIDS (5 persen), dan ASI eksklusif (4 persen).

Survei ini dilakukan terhadap 600 bidan di 7 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Jogjakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar. Arie menjelaskan, para bidan ini pun banyak mencari informasi melalui internet dan media televisi. Sayangnya, berdasarkan hasil survei, mereka tidak memverifikasi informasi yang diterima tersebut.

Menurut Arie, perlu adanya monitoring akurasi data dari internet dan televisi agar tidak menjadi informasi yang salah bagi para bidan. Para bidan pun sebaiknya memverifikasi terlebih dahulu informasi yang ia dapat dari media massa.

Sementara itu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia cabang Jakarta Selatan, Sri Indiah mengatakan, semua informasi seputar ibu hamil sama pentingnya. "Nutrisi sangat penting biar bayinya sehat, ASI juga. Kalau tidak ASI esklusif, tumbuh kembang kurang sempurna," paparnya.

Dia menilai, informasi tambahan yang dicari para bidan di internet hanya merupakan informasi terkini. Menurut Indiah, selama ini para bidan telah rutin mengikuti kegiatan saling bertukar informasi untuk menambah pengetahuan. "Jadi setiap ada pertemuan, informasi baru di-share," kata Indiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com