Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Klaim Hanya Bisa Orgasme 100 Kali Lagi Sebelum Impotensi Permanen

Kompas.com - 07/02/2015, 20:00 WIB


?

KOMPAS.com - Seorang pria mengklaim dirinya hanya memiliki kesempatan untuk 100 kali orgasme sebelum ia kehilangan kemampuan ereksi selamanya. Pria berusia 34 tahun yang dikenal dengan sebutan RLS ini mengatakan, dokter mendiagnosisnya dengan kondisi langka di mana setiap kali ia ejakulasi, jaringan parut akan terbentuk di penisnya.

Pembentukan jaringan parut terus menerus itu berarti ia tak akan bisa mencapai ereksi. Pria ini mengklaim kondisinya ini sangat langka sehingga dokter pun sulit menjelaskannya.

"Pada dasarnya, ada semacam saluran di penis yang akan terisi darah ketika pria mengalami ereksi. Pada kasus saya, setiap kali hal itu terjadi akan mengakibatkan reaksi autoimun (sel imun menyerang dan menghancurkan jaringan sehat), dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut di saluran itu. Jaringan parut ini membuat sulit terjadinya ereksi lagi," kata pria yang tinggal di Amerika ini.

Seperti dikutip dari MailOnline, dokter mengatakan jaringan parut pada penis memang bisa membuat impotensi, tapi tak mungkin memprediksi secara tepat berapa kali sisa orgasme yang masih tersisa sebelum penis pria itu benar-benar berhenti "bekerja".

Fibrosis atau struktur seperti parut halus yang menyebabkan jaringan mengeras, yang terjadi pana penis disebut dengan penyakit Peyronie. Penyakit yang langka ini dapat diderita pria berusia di atas 40 tahun, walau sebenarnya bisa terjadi pada semua usia.

Penebalan area pada satu atau lebih akan membentuk benjolan keras pada bagian batang penis. Akibatnya, penis akan bengkok dan akan menimbulkan nyeri saat ereksi, atau seringkali penis tidak bisa menjadi tegang.

Dokter belum tahu penyebab pasti penyakit peyronie ini, tapi kondisi ini terkait dengan cedera atau pukulan berulang pada pria. Kadar testosteron yang rendah juga ada hubungannya dengan peryonie.

Dr.Ian Eardley, konsultan urologi mengatakan, kondisi yang dijelaskan RLS seperti tidak mungkin. "Pria memang bisa mengalami fibrosis dan parut, biasanya disebabkan karena gangguan aliran darah pada penis. Tapi hal itu tidak akan menghambat ejakulasi, karena mekanismenya berbeda," katanya.

Menurutnya, pria yang mengalami fibrosis bisa kehilangan kemampuan ereksinya. Ada juga pria yang menderita fibrosis tapi masih bisa mencapai klimaks dan ejakulasi walau tidak ereksi.

Meski demikian, RLS mengatakan  penjelasan dokter mengenai penyebab peyronie yang dialaminya tidak berlaku pada kondisinya. Ia mengaku tidak pernah memakai celana ketat, menggunakan sauna, atau mengalami trauma pada penisnya.

RLS mengatakan, saat ini ia berusaha menerima kondisinya dan berusaha mencoba setiap terapi dan pengobatan. Tapi sejauh ini semuanya belum berhasil. Walau ia dapat menerima takdirnya, RLS mengatakan sekarang ini ia sangat selektif pada wanita yang menjadi pasangannya dan menghindari masturbasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com