Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organ Donor dari Anak Penderita Kanker Selamatkan 6 Nyawa

Kompas.com - 14/04/2015, 12:10 WIB

KOMPAS.com — Kehilangan putranya yang meninggal akibat kanker membuat pasangan orangtua ini menyadari betapa berharganya seorang anak. Mereka pun memutuskan untuk memberikan organ putranya. Pilihan itu telah menyelamatkan nyawa 6 orang yang sedang menderita sakit.

Chen Lin yang tinggal di Provinsi Heilongjian, Tiongkok, menderita kanker stadium akhir yang berasal dari tumor seukuran telur di tulang belakangnya. Lin sempat koma beberapa waktu sebelum akhirnya meninggal.

Bocah tersebut tinggal bersama kakek-neneknya karena kedua orangtuanya merantau ke kota untuk bekerja.

"Kami ingin memberinya kehidupan yang lebih baik, makanya kami merantau untuk mencari uang agar ia bisa mendapat pendidikan yang baik. Semua awalnya berjalan baik, tetapi kami tak menyangka ketika orangtua kami menelepon dan mengatan bahwa Lin menderita kanker," kata Chen Qinghui (29), ayah Lin.

Keluarga Lin yang mengasuhnya pada awalnya menyadari gejala yang aneh karena cara berjalan Lin yang aneh setelah sempat muntah-muntah. Lin lalu tidak bisa berjalan. Ketika dibawa ke rumah sakit, ia mengalami koma.

"Keputusan untuk memberikan organ anak kami tidaklah mudah, tetapi kami percaya ini adalah hal yang benar. Sebenarnya, ini ide neneknya. Ia mengatakan, organ yang diberikan bisa menyelamatkan banyak anak yang sekarang masih menderita sakit," kata Zhang Shuangshuang, ibu Lin.

Setelah Lin meninggal di rumah sakit, organ-organnya lalu diambil, termasuk jantung, kornea, lever, paru, dan ginjalnya. Semua organ tersebut dalam kondisi baik. Lever dan ginjal Lin kemudian sukses dicangkokkan pada tubuh pasien di wilayah utara Tiongkok.

Untuk membiayai pengobatan Lin, sebenarnya orangtuanya berutang cukup banyak. Namun, mereka tidak akan meminta bayaran dari orangtua yang mendapatkan organ anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com