Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2015, 16:06 WIB


KOMPAS.com
- Menanti kelahiran buah hati memang menjadi momen menyenangkan sekaligus mendebarkan. Namun, sering kali menyadari adanya makhluk hidup kecil yang tumbuh di rahim Anda, justru membuat ibu hamil merasa khawatir dan takut akan beberapa hal. Apalagi, jika ini pengalaman pertama Anda dalam kehamilan.

Terpenting untuk diingat adalah, jika Anda dalam kondisi sehat, tak ada alasan untuk terlalu sering merasa khawatir dan panik. “Kebanyakan ibu hamil yang memerhatikan dan mengoptimalkan kondisi kesehatan sejak sebelum kehamilan, mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan mendapatkan perawatan prenatal yang tepat diharapakan dapat lebih menikmati kehamilannya ketimbang mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu,” ujat Alyssa Dweck, M.D., asisten professor di departemen kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Mount Sinai School of Medicine.

Meski menurut Alyssa, kondisi ibu hamil yang sehat pun tak cukup kuat untuk mengurangi kekhawatiran para ibu hamil tentang kehamilan. Berikut tujuh hal yang sering kali dikhawatirkan para ibu hamil.

 

Keguguran

“Satu dari lima kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang biasanya terjadi antara 10-12 minggu pertama,”  kata Dweck. Kebanyakan disebabkan karena kelainan genetik dan ini tak dapat dicegah. Sehingga, mengkhawatirkan ini terjadi, tak ada manfaatnya bagi ibu hamil. Tapi, untuk menurunkan risiko keguguran terjadi, Anda bisa eberhenti merokok dan menjaga kenaikan berat badan dalam standar sehat.

Jika terjadi pendarahan dan merasakan sakit di awal kehamilan, segeralah konsultasi pada dokter untuk memastikan tidak terjadi keguguran. Jika ternyata kehamilan Anda baik-baik saja, ini berarti saatnya untuk berhenti khawatir dan mulai berpikir positif. Kabar baiknya adalah, meski Anda pernah mengalami keguguran, kesempatan untuk mengalami keguguran lagi di kehamilan berikutnya tidak meningkat, ucap Mary Jane Minkin, M.D, profesor klinis obstetrics and gynecology at Yale Medical School.

Adanya cacat bawaan pada bayi

Mayoritas cacat bawaan tidak dapat dicegah, tapi kejadian ini sangat jarang. Cacat bawaan terjadi pada tiga sampai empat persen bayi, itu berarti 96 sampai 97 persen bayi baru lahir takkan mengalaminya. “Sebenarnya, saat ini kita sangat beruntung dengan adanya teknologi modern yang menyediakan ultrasound resolusi tinggi, sehingga dapat dengan mudah mengetahui adanya kelainan-kelainan, semua hal dari kelainan jantung hingga jari yang jumlahnya kurang ,” ujar Dweck. Inilah mengapa, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjauhi alkohol, rokok, dan obat-obatan tertentu untuk meminimalkan risiko terjadinya kelainan.

Tak sengaja terbentur dan sangat khawatir akan menyakiti bayi

Kabar baiknya adalah, hampir tidak mungkin bayi di dalam kandungan tersakiti. “Pasalnya, ada satu ton cairan ketuban pelindung yang mengelilingi janin,” jelas Minkin.

Melahirkan prematur

Tak ada yang benar-benar bisa mengatakan adanya kemungkinan untuk melahirkan prematur. Tapi, risikonya akan lebih besar pada ibu hamil yang pernah memiliki riwayat melahirkan prematur atau pernah terjadi pendarahan sebelumnya. Sementara itu, menurut Minkin, persalinan prematur terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan.

Pada ibu hamil yang berat badannya tidak naik terlalu banyak justru memiliki risiko lebih rendah mengalami persalinan prematur, karena tekanan darah dan diabetesnya terjaga, di mana jika keduanya mengalami peningkatan tak terkontrol dapat menyebabkan munculnya kontraksi awal. Tapi, rata-rata ibu hamil, selama kondisi kehamilannya sehat, tak perlu terlalu khawatir akan melahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu, kata para ahli.

Leher bayi terlilit tali pusat

Lilitan tali pusat di leher bayi, sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi saat melahirkan dan terjadi pada 25 persen ibu hamil. “Tapi, tak perllu terlalu ditakutkan,” kata Dweck. Cairan ketuban menyediakan pelindung yang cukup untuk membatasi lilitan tali usat dengan leher bayi. “Sangat jarang, tali pusat melilit leher bayi hingga beberapa lilitan dan menyebabkan masalah. Kalaupun ada, tentu ini pengecualian,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com