Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu, Jangan Khawatir ASI Tak Keluar Saat Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 13/09/2015, 14:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - ASI yang tidak keluar atau sangat sedikit ketika bayi baru lahir kerap membuat ibu merasa cemas dan khawatir. Ibu khawatir tak bisa menyusui dan bayinya akan kehausan. Pemberian susu formula terkadang diambil sebagai jalan pintas agar bayi tidak kehausan.

Padahal, dokter Spesialis Anak Melanie Yudiana Iskandar mengatakan, bayi baru lahir ukuran lambungnya masih sangat kecil, yaitu sekitar sebesar kelereng. Jadi, bayi pun belum memerlukan banyak ASI saat itu.

"Kebutuhannya belum banyak, hanya 2-3 cc tiap kali minum. Sedikit sekali. Jadi kalau kita benar, dari awal belajar menyusui, bagaimana posisi dan perlekatan yang bagus, pasti dapat (2-3 cc air susu)," terang Melanie saat ditemui di Rumah Sakit Bunda, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Melanie mengatakan, jika hari pertama produksi ASI masih sedikit, bersabarlah dan terus dirangsang atau diberi stimulasi. Jangan memberi bayi susu formula. Karena, dengan begitu ibu justru tak mendapat rangsangan produksi ASI, sebab bayi tidak menghisap payudara ibu.

Ketika bayi menghisap payudara ibu, itu merupakan suatu stimulus yang dapat meningkatkan hormon prolaktin. Hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI. "Terus dirangsang, distimulasi, makin lama, makin banyak ASI-nya, lambung bayi juga makin besar. Semakin banyak diisap, semakin banyak ASI dikeluarkan, pasti produksi tambah banyak," jelas Melanie.

Rasa khawatir hingga stres juga harus dihilangkan karena bisa menghambat kerja hormin oksitosin. Hormon oksitosin sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. "Prolaktin itu untuk produksi ASI, tapi kalau oksitosin tidak bekerja, seperti ada pabrik yang produksinya enggak sampai ke konsumen atau enggak ada distribusinya. Kita butuh oksitosin agar air susu bisa sampai ke mulut bayi," papar Melanie.

Nah, agar oksitosin bekerja dengan baik, ibu jangan stres, harus senang, dan selalu berpikiran positif saat menyusui. Dengan begitu, bayi bisa mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun dan sudah bisa diberi makanan pendamping ASI.

Mengapa harus ASI? ASI sudah mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya. ASI mudah dicerna dan mengandung antibodi untuk sistem kekebalan tubuh bayi yang tentu tidak bisa didapat dari susu formula. Sedangkan, manfaatnya bagi ibu, ASI eksklusif dan pemberian hingga usia 2 tahun bisa menurunkan risiko kanker payudara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com