Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2015, 13:35 WIB
KOMPAS.com — Kenaikan suhu di kutub utara bukan hanya berdampak pada kehidupan para beruang kutub, melainkan juga nyamuk. Para ahli mengatakan, suhu udara yang lebih hangat membuat nyamuk berumur lebih panjang.

Kenaikan suhu tersebut juga membuat nyamuk di kutub berkembang lebih cepat dan siklus pertumbuhannya lebih cepat sehingga jumlah populasi nyamuk akan terus bertambah.

Hasil penelitian ini menggambarkan proses yang kompleks dan juga tak terduga dari perubahan iklim, terutama di area yang sensitif seperti kutub utara.

Nyamuk-nyamuk di kutub terbentuk di pepohonan di sekitar kolam dari salju yang mencair. Penelitian mengenai siklus hidup nyamuk ini dilakukan di populasi kolam dengan Greenland.

Para peneliti memonitor jumlah nyamuk dan siklus hidupnya. Mereka juga melakukan penelitian laboratorium untuk mengukur efek suhu pada tahap perkembangan nyamuk.

Suhu di kutub kini naik sekitar 2 persen. Kondisi ini berpengaruh pada perkembangan nyamuk dua minggu lebih cepat dari sebelumnya.

Sementara itu, perubahan iklim juga ikut meningkatkan kasus demam berdarah dan malaria di tanah air. Curah hujan yang tak menentu serta adanya genangan air juga membuat nyamuk tumbuh lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com