Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2015, 11:45 WIB
KOMPAS.com - Hidup di kota besar berarti kita juga harus menghadapi banyak tantangan, selain kemacetan kita juga harus rela terpapar suara bising yang konstan.

Salah satu sumber paparan suara bising di kota besar seperti Jakarta adalah perempatan jalan besar atau di titik-titik kemacetan saat jam berangkat dan pulang kerja.

Suara dari knalpot, mesin, dan klakson puluhan kendaraan yang terdengar bersamaan bisa mencatat tingkat suara mencapai 103 desibel. Kurang dari 17 tingkat menyamai deru pesawat saat lepas landas (120-130 desibel yang lama durasi pajanannya tidak boleh lebih dari 15 menit.

Suara yang memekakkan telinga bukan cuma berasal dari jalanan, tapi juga dari televisi dan volume pemutar musik kita dalam jangka lama.

Paparan suara bising sudah sejak lama diketahui berdampak buruk bagi kesehatan. Bahaya yang sudah diketahui antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan hipertensi.

Meski seseorang bisa tidur dalam suara bising, tetapi sistem kardiovaskular tubuh kita sebenarnya tidak bisa. Sistem saraf simpatik kita masih bereaksi dan kita akan kesulitan masuk dalam fase tidur dalam.

Environemtal Protection Agency AS, merekomendasikan batasan suara bising tak lebih dari 55 desibel di area perumahan dan batas maksimal 70 desibel untuk melindungi kehilangan pendengaran.

Kebisingan juga memiliki dampak psikologis, seperti tidak tenang, mudah marah, kurang konsentrasi dan sensitif.

Survei kesehatan indera di tujuh provinsi pada 1994-1996 lalu menemukan sekitar 16,8 persen penduduk Indonesia menderita gangguan pendengaran. Dari sekitar 4 juta penduduk Indonesia yang tidak dapat mendengar dengan baik tersebut, sebanyak 12.000 orang (0,3 persen) tidak dapat mendengar karena terpapar kebisingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com