KOMPAS.com - Terapi yoga dan akupuntur ternyata tak banyak membantu wanita mengatasi derita menopause. Demikian juga dengan suplemen herbal. Namun hipnosis ternyata dapat membantu mengatasi beberapa gejala menopause.
Panduan baru cara mengatasi gejala menopause memperingatkan banyak terapi yang dicoba jutaan orang ternyata tak manjur. Untuk terapi lain, belum ada bukti cukup untuk menyimpulkan bermanfaat. Oleh karena itu para wanita diminta mencoba pengobatan yang terbukti bermanfaat. Demikian kata sejumlah ahli dari Amerika Serikat.
Dulu banyak yang percaya alkohol dan makanan pedas dapat memicu semburan panas. Para ahli mengatakan tak ada data yang mendukung kepercayaan ini. Semburan panas, gejala menopause paling lazim dan paling bikin menderita, dapat mengganggu tidur, menguras energi, dan menyebabkan rasa malu.
Semburan panas dapat berlangsung dari beberapa detik sampai satu jam. Terapi sulih hormon adalah pengobatan utama untuk itu tetapi tak cocok untuk semua wanita dan banyak wanita yang takut karena dapat memicu kanker payudara.
Mereka yang mendapatkan terapi itu dapat mengalami efek samping tak menyenangkan, mulai dari sakit kepala sampai heartburn yang menyebabkan banyak wanita menopause mencari pengobatan alternatif.
Namun dari banyak pilihan terapi alternatif mulai dari suplementasi herbal pengobatan China, pola diet antidepresan dan akupuntur, sulit bagi para wanita menopause untuk mencari yang tepat untuk memulainya.
Hipnosis adalah satu dari beberapa terapi yang didukung oleh bukti ilmiah akan manfaatnya, demikian saran dari North American Menopause Society (NAMS).
NAMS meminta panel ahli untuk mengulas literatur medis mengenai menopause. Mereka menemukan bukti kuat akan keefektifan hipnosis dan terapi perilaku kognitif, termasuk konseling, saran tidur dan teknik-teknik rileksasi.
Dalam satu studi wanita yang menjalani hipnosis lima kali seminggu mengalami pengurangan dramatis dalam hal jumlah dan keparahan semburan panas.
Panduan baru juga merekomendasikan beberapa obat resep, termasuk antidepresan Seroxat dan obat epilepsi gabapentin.
Namun pengobatan herbal, termasuk tablet populer black cohosh, evening primrose dan ginseng ternyata tidak bermanfaat. Latihan yoga, olahraga, akupuntur dan chiropractic juga kurang bukti memberikan manfaat untuk mengurangi gejala menopause.
Dr. Janet Carpenter yang memimpin panel tersebut mengatakan,"Banyak wanita mencoba banyak terapi berbulan-bulan sebelum mencoba terapi yang benar-benar bekerja dengan baik. Informasi ini penting dalam memaksimalkan pilihan terapi paling efektif."
Charles Kingslan dari Hewitt Fertility Center Liverpool Woman's Hospital mengatakan HRT merupakan pengobatan paling efektif. Kendati efek plasebo dari terapi lain, rasa percaya bahwa sebuah pengobatan bermanfaat juga menyembuhkan, dapat dicoba untuk mulai mengatasi menopause.
"Hal yang perlu Anda waspadai, hal-hal yang mungkin berbahaya, tak hanya untuk kesehatan tapi juga dompet," katanya. Dalam menopause, kesehatan secara umum itu penting. Perlu juga melatih pikiran dan tubuh.
"Jadi banyak wanita di klinik menopause kami yang mengalami rasa percaya diri rendah, yang kadang menurut saya paling buruk. Di situlah psikoterapi dimulai," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.