Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindaian "Ultrasound" Memprediksi Kelahiran Lebih Akurat

Kompas.com - 28/10/2015, 16:03 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata pemindaian ultrasound sederhana dapat memprediksi waktu kelahiran bayi. Pengukuran ultrasound leher rahim, jalan masuk menuju rahim yang membuka jalan selama kelahiran bayi, dapat memberi informasi apakah kelahiran akan terjadi dalam waktu dekat. Demikian hasil sebuah penelitian baru.

Metode tersebut dinilai aman dan wanita hamil sudah sering mendapatkan pemindaian ultrasound selama keahilan. Demikian ujar salah satu peneliti, Dr. Vincenzo Berghella, direktur Maternal Fetal Medicine dari Jefferson University Hopstial Philadelphia.

"Ini sesuatu yang mudah dilaksakan kelak ketika mereka mau," kata Berghella.

Kendati sebagian besar wanita sudah diberikan perkiraan waktu kelahiran, seringkali perkiraan itu masih kasar. Hanya lima persen wanita yang melahirkan sesuai perkiraan menurut American Academy of Pediatrics.

Kehamilan sehat rata-rata terjadi 40 pekan dari periode menstruasi terakhir. Namun dalam kenyataan, sebagian besar bayi terkadang lahir antara usia kehamilan 37 dan 42 pekan.

Bagi banyak wanita, jeda lima minggu menciptakan rasa deg-degan yang sulit ditanggung. Wanita dengan cuti hamil terbatas mungkin ingin bekerja sampai benar-benar mendekati momen melahirkan.

Mereka yang merasa hari kelahiran sudah dekat mungkin jadi bertanya-tanya, apakah mereka harus mendapatkan obat induksi. Wanita hamil yang sudah punya anak mungkin jadi harus mencari pengasuh untuk merawat anak-anaknya yang lain selama persalinan.

Sampai kini belum ada metode andal untuk memberi tahu dengan pasti kapan waktu kelahiran. "Pemeriksaan leher rahim oleh dokter secara manual yang merasakan panjang dan kelembutannya memakai jari juga tak dapat diandalkan," kata Berghella.

Namun studi sudah menemukan wanita yang memiliki leher rahim pendek, kurang dari 2,5 cm sebagaimana diukur dalam pemindaian ultrasound di tengah kehamilan, berisiko tinggi untuk melahirkan sebelum waktunya. Hal itu membuat peneliti penasaran, apakah pemindaian serupa dapat menjadi pemrediksi waktu kelahiran.

Untuk menjawab rasa penasaran itu, Berghella meneliti lima studi yang menggunakan ultrasound untuk mengukur panjang leher rahim dari 735 wanita hamil. Ia menemukan bahwa wanita dengan leher rahim lebih dari 3 cm saat diukur, kurang dari 50 persen dari mereka melahirkan dalam seminggu.

Sebaliknya, di antara wanita yang punya leher rahim kurang dari 1 cm, 85 persen melahirkan dalam sepekan. Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnal internasional obstetri dan ginekologi.

Pada akhir kehamilan, ketika tubuh siap melahirkan, leher rahim mulai meratakan diri. Selama persalinan leher rahim ini menipis dan membuka untuk membuat kepala bayi keluar.

"Permulaan perubahan dalam leher rahim terjadi secara internal, bukan eksternal," katanya.Itulah mengapa pemeriksaan manual tidak dapat memprediksi waktu kelahiran dengan baik.

Karena terjadi secara internal, dokter tidak dapat merasakannya dari luar. Namun ultrasound transvaginal dapat mengungkapkan bentuk keseluruhan leher rahim sehingga dokter dapat melihat jika proses kelahiran sudah dimulai.

Estimasi tanggal kelahiran yang lebih akurat ini bakal membantu dokter membuat keputusan medis. Bayi yang lahir dengan kelainan bawaan dan harus dirawat di rumah sakit bakal mendapatkan estimasi lebih baik untuk kelahiran lebih aman. Dan rumah sakit dapat membuat menugaskan lebih banyak staf ketika mereka tahu bakal terjadi banyak persalinan dalam waktu dekat.

Terkadang, wanita dengan masalah medis yang harus segera melahirkan tetapi tidak perlu sesegera mungkin. Dalam keadaan seperti, dokter mungkin melakukan pendekatan tunggu dan lihat jika wanita itu segera melahirkan. Tetapi mereka mungkin melakukan induksi ketika merasa kelahiran tidak segera terjadi.

"Jika leher rahim pendek, kita bisa bilang, kita mungkin akan tunggu. Mungkin sebentar lagi melahirkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com