Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2015, 14:40 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan estimasi data Kementerian Kesehatan Tahun 2012, sebanyak 6,7 juta pria membeli seks. Mereka berisiko tinggi terkena HIV, kemudian ada 4,9 juta wanita yang menikah dengan pria berisiko tinggi HIV tersebut.

Ketika status HIV seseorang tidak diketahui, rantai penularannya akan terus terjadi. Pria yang membeli seks, melakukan seks tidak aman, dan terinfeksi HIV, bisa menularkan virus kepada istrinya saat berhubungan seksual. Hal ini menjadi salah satu penyebab tingginya kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga.

Ibu rumah tangga menjadi kelompok tertinggi terinfeksi HIV, yaitu 9.036 kasus sejak dilaporkan tahun 1987 hingga September 2015.

Penulis buku "Jangan Bawa Pulang HIV", Ramdani Sirait mengatakan, banyaknya ibu rumah tangga atau perempuan yang tertular HIV salah satunya karena makin banyaknya jumlah Mobile Man with Money atau dikenal dengan 3 M.

Mobile Man with Money adalah istilah untuk laki-laki yang sering berpergian ke luar kota atau bekerja jauh dari rumah dan memiliki daya beli tinggi.

"Mereka yang di kapal berbulan-bulan di laut, perkebunan, pedalaman, pekerja tambang, berisiko tinggi jika melakukan seks tidak aman," kata Ramdani yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Business Coalition Aids di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Salah satu kasus adalah S yang tertular HIV dari suaminya pada tahun 2005. S merasa bukan kelompok berisiko karena hanya seorang ibu rumah tangga, bukan penjaja seks, atau pun pengguna narkoba suntik.

Menurut S, untuk mencegah terinfeksi HIV dalam keluarga adalah dengan saling setia pada pasangan.

"Yang terpenting adalah menjaga ketahanan keluarga. Saling setia," kata S saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Sayangnya, kebanyakan dari mereka baru diketahui terinfeksi HIV saat hamil. Ada pula yang baru diketahui setelah bayinya lahir dan dinyatakan positif HIV. Salah satunya dialami T.

T menceritakan, ia baru mengetahui status HIV setelah bayinya yang baru lahir dinyatakan positif HIV. T dan suami pun akhirnya melakukan tes HIV dan dinyatakan positif.

Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, Sigit Priohutomo mengatakan, ibu hamil pun diminta untuk tes HIV untuk mencegah penularan baru ke bayi.

"Dulu kita mengarah pada orang yang berisiko sangat tinggi, tapi kini kita juga upayakan ke populasi umum, terutama ibu hamil untuk mencegah penularan ke anak," ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com