Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2015, 09:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, tulang rawan sendi, khususnya pada bagian lutut akan menipis. Kondisi itu bisa menyebabkan radang sendi atau osteoarthritis.

Penyakit ini lambat laun bisa menyebabkan penderitanya tidak bisa berjalan karena sudah tidak ada bantalan di persendian lutut.

Ada obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit pada persendian lutut dan memperlambat menipisnya bantalan sendi. Namun, hingga kini belum ada obat yang bisa mengembalikan tulang rawan sendi menjadi seperti semula.

Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Andri Lubis mengatakan, jika kerusakan pada tulang rawan sendi semakin parah, pilihan lainnya adalah dengan operasi lutut. "Ada total knee replacement. Jadi pasang implan sendi lutut sehingga pasien bisa berjalan tanpa rasa sakit," kata Andri dalam diskusi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Mereka yang menjalani operasi implan sendi lutut rata-rata berusia di atas 65 tahun. Implan bisa bertahan 10-15 tahun karena lutut merupakan bagian tubuh yang dipakai setiap hari untuk berjalan. Operasi implan pun hanya dilakukan satu kali untuk seumur hidup.

"Tapi ada juga (yang operasi saat) usia 50 tahun, karena ausnya tulang rawan lebih cepat. Saya bilang ke pasien, implan bertahan 10-15 tahun, jadi akan ada implan revisi untuk yang pasang implan di bawah 65 tahun," jelas Andri.

Operasi lutut berlangsung sekitar dua jam. Dokter akan mencari implan rawan sendi yang pas untuk bagian lutut. Setelah dipasang, bagian lutut akan dijahit kembali.

"Hari kedua, kaki sudah bisa menekuk dan berjalan debgan baik. Jadi enggak perlu ke luar negeri, dokter-dokter di sini juga bisa melakukan operasi lutut," kara Andri.

Menurut Andi, implan sendi lutut akan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebab, pada usia tua pasien masih bisa berjalan dengan normal.

Andri mencontohkan, salah seorang pasiennya menjalani operasi sendi lutut pada kedua kakinya. Mulanya pasien tersebut hanya berada di atas kursi roda. Tapi, setelah operasi, wanita tersebut bisa berjalan kaki tanpa bantuan, bahkan naik turun tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com