Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2015, 12:11 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com — Kini ada lagi satu alasan untuk menyukai perhiasan berlian. Para peneliti menemukan bahwa batu mulia yang sangat disukai pria dan wanita ini ternyata dapat membantu proses deteksi dini keberadaan sel-sel kanker di dalam tubuh kita.

Studi yang telah dipublikasikan oleh jurnal Nature Communication ini menunjukkan dengan detail bagaimana nanoscale, versi sintetis dari berlian nano, dapat menyoroti kehadiran kanker tahap awal saat proses pendeteksian oleh alat magnetic resonance imaging (MRI).

Sejumlah studi lain sebelumnya juga telah dilakukan dalam meneliti penggunaan berlian nano untuk pengobatan kanker.

Pada tahun 2011, misalnya, Medical News Today melaporkan mengenai paparan proses bahwa berlian nano mungkin efektif untuk membantu pasien kanker hati dan payudara yang resisten dengan kemoterapi.

Di dunia kecantikan, serbuk berlian nano yang biasa digunakan sebagai masker wajah juga dipercaya dapat membantu proses regenerasi kulit sehingga pemakainya bisa tampak lebih awet muda.

Dengan diameter 4-5 nanometer, berlian nano secara luas tidak beracun, tidak reaktif, dan dapat membawa berbagai macam senyawa obat. Sifat-sifat ini menjadikan berlian nano sebagai calon pengantar obat yang ideal.

Penulis hasil penelitian, Profesor David Reilly, dari School of Physics University of Sydney di Australia, dan kolega-koleganya juga meneliti apakah berlian nano bisa berguna untuk mendeteksi kanker sejak dini.

"Kami pikir, kami bisa membangun sesuatu yang nonracun karena berlian memiliki karakter magnetik yang membuatnya bisa memantulkan hasil tes MRA dengan lebih jernih," kata Profesor Reilly.

Untuk studi mereka, tim meneliti proses hiperpolarisasi berlian nano. Dalam prosesnya, atom di dalam berlian diselaraskan untuk menghasilkan sinyal yang dapat diambil oleh scanner MRI.

Penulis utama studi, Ewa Rej, yang berasal dari institusi yang sama dengan Profesor Reilly, menjelaskan bahwa dengan melampirkan hiperpolarisasi berlian ke molekul target kanker, mereka mampu melacak pergerakan molekul tersebut di dalam tubuh.

Raj percaya bahwa temuan mereka merupakan strategi yang menjanjikan kemajuan dalam upaya deteksi dini, pencegahan, dan terapi kanker.

"Ini adalah contoh yang hebat soal bagaimana ilmu fisika kuantum dapat mengatasi masalah nyata yang ada di hadapan kita, yang dalam hal ini adalah soal bagaimana berlian dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan sel-sel kanker, jauh sebelum hal itu mengancam hidup seseorang," kata Raj.

Para peneliti juga mengatakan, karena harga berlian sangat mahal, versi sintetisnya—yang murah, tetapi berkualitas baik—bisa juga dimanfaatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com