Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Terbukti Lebih Cepat Atasi Kelelahan Kronis

Kompas.com - 18/01/2016, 07:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Pasien kelelahan kronis yang mengikuti program penyembuhan berupa olahraga dan konseling, terbukti lebih cepat pulih dibanding pasien dengan program adaptasi keterbatasan kelelahan kronis.

Skor atau nilai yang didapat pasien program olahraga, 3,2 poin lebih rendah dibanding pasien perawatan medis yang tidak mengikutsertakan olah fisik, jelas Dr. Peter D. White, dari Queen Mary University of London dan tim.

Sedangkan skor yang didapat pasien terapi perilaku kognitif, 3,4 persen lebih rendah. Pada program terapi perilaku, terapis bekerja dan berbincang dengan pasien untuk memahami penyakit, mengurangi kekhawatiran, dan membantu mengatasi hambatan yang muncul.

Sebaliknya, pasien yang diobati dengan program adaptif, yang menekankan pembatasan energi yang dikeluarkan dengan cara menghindari aktivitas berlebih, mendaparkan skor paling rendah. Artinya, tingkat kelelahan mereka tetap paling tinggi meski sudah menjalani terapi selama beberapa waktu.

Salah satu peneliti yaitu Dr. Trudie Chalder, mengatakan, "Kami memonitor pasien dengan sangat hati-hati agar tidak merugikan mereka." Peneliti lain, Dr. Michael Sharpe dari University of Edinburgh, berkata bahwa manajemen untuk mengatasi kelelahan kronis selama ini masih ambigu. Namun, hasil penelitian nampaknya memberi alternatif yang efektif.

Pentingnya terapi perilaku kognitif terhadap pasien kelelahan kronis juga didukung oleh Dr. Benjamin H. Natelson, dari Albert Einstein College of Medicine in New York.

"Pendekatan posolitif yang mendorong pasien beraktivitas dan keputusasaan yang berasal dari pikiran negatif harus menjadi alat armamentarium setiap dokter dan terapis,"katanya.

"Kami tahu bahwa terapi perilaku dan pendekatan psikologis yang lembut, dapat membantu pasien dengan beragam kondisi medis termasuk pasien penyakit jantung dan multiple sclerosis."

Kelelahan kronis ditandai dengan munculnya rasa lemah selama enam bulan atau lebih yang tidak bisa dijelaskan secara pasti penyebabnya, baik secara  fisik maupun psikologis.

Kelelahan ini membuat tubuh menjadi lemah dan seringkali dibarengi oleh nyeri sendi, otot dan gangguan kelenjar getah bening. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com