JAKARTA, KOMPAS.com - Saat musim hujan tiba, salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD). Jika terlambat ditangani, kasus DBD bisa menyebabkan kematian.
Penanganan yang terlambat itu terkadang disebabkan karena pasien terkecoh dengan siklus DBD yang dikenal dengan siklus pelana kuda. "Siklus demam berdarah itu kan dikenal dengan pelana kuda. Jadi ada fase (demam) turun sebentar, lalu bisa balik lagi. Itu justru fase yang harus diwaspadai," kata dokter Melyarna Putri seusai acara peluncuran aplikasi "Berbagi Sehat" Lifebuoy di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Biasanya, pada hari kedua hingga ketiga demam sangat tinggi. Kemudian, pada hari keempat demam turun dan biasanya pasien akan terlihat sehat kembali. Orangtua pun mulai mengizinkan anak mereka kembali sekolah. Padahal, pada fase demam turun itulah bagian kritis dari penyakit DBD. Setelah itu, pada hari kelima atau keenam, demam akan kembali tinggi.
Gejala awal DBD memang kerap tak disadari karena mirip dengan demam biasa. Namun, pada musim hujan seperti ini sebaiknya waspadai DBD ketika demam dan langsung periksa ke dokter. "DBD harus pemeriksaan fisik untuk cek trombosit. Jangan ditunda-tunda," ujar Melyarna.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada Januari 2016 ini telah terdapat 1.699 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia. Sebanyak 22 orang di antaranya meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.