Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2016, 08:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Anda pasti sudah mendengar bahwa depresi dapat memicu berbagai penyakit seperti gangguan jantung, diabetes dan gangguan panik. Lalu bagaimana dengan kesedihan seperti putus pacar, dompet hilang, atau berkelahi dengan teman? Bisakah kesedihan seperti itu, yang bukan depresi, mengganggu kesehatan juga?

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Molecular Psychiatry menyebutkan bahwa perasaan sedih bisa mengubah level senyawa kimia yang berhubungan dengan stres, di otak. Senyawa ini meningkatkan protein penyebab radang di dalam darah, meningkatkan risiko sakit jantung, stroke dan sindrom metabolisme.

Saat Anda sedih, senyawa kimia di otak yang bernama opioid akan naik dan mengacaukan sistem imun dan berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit, kata Alan Prossin, penulis utama penelitian dan asisten profesor UTHealth di Houston.

Di dalam studinya, Alan menemukan bahwa terkadang opioid memicu pelepasan protein penyebab radang yang bernama IL-18 seperti dijelaskan di atas.

"Meski kesedihan tidak sama demgan depresi, tapi kesedihan juga dapat mengganggu seluruh fungsi tubuh, kata John E. Mayer, PhD, psikolog klibis dan penulis Family Fit.

Kesedihan juga dapat menaikkan kadar hormon stres bernama kortisol, yang dapat mengacaukan gula darah, tekanan darah dan kualitas tidur.

Untungnya, ada cara sederhana mengatasi itu semua. Perubahan kecil di sana- sini, seperti meditasi, olahraga, hang out bersama teman, secara bertahap akan dapat menetralisir efek negatif kesedihan, kata Alan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com