Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2016, 19:00 WIB
KOMPAS.com - Memakai kondom sepintas terlihat sederhana, tapi nyatanya banyak orang yang masih salah melakukannya. Padahal, penggunaan kondom yang benar bisa menghindari infeksi menular seksual (IMS) dan juga kehamilan tak direncanakan.

Peneliti dari Universitas Indiana menganalisa 50 studi mengenai penggunaan kondom. Hasilnya, mayoritas pria masih salah memakai alat kontrasepsi berbahan lateks ini.

Ketahui apa saja kesalahan tersering yang dilakukan:

- Telat memakai
Sekitar 17-51 persen orang mengaku baru menggunakan kondom setelah penetrasi dilakukan. Kebiasaan ini sebenarnya kurang efektif dalam mencegah IMS.

- Terlalu cepat melepas
Sekitar 13-44 persen responden melaporkan mereka melepaskan kondom sebelum penetrasi komplit.

- Membuka gulungan sebelum dipakai
Antara 2,1 sampai 25 persen orang mengaku membuka golongan kondom sebelum memakainya. Hal itu sebenarnya bisa menyebabkan risiko kondom sobek atau bocor.

- Tidak ada ruang di ujung
Tidak menyisakan ruang di ujung kondom untuk tempat cairan sperma juga menjadi kesalahan yang paling banyak dilakukan. Selain itu, cukup banyak pengguna kondom yang tidak melepaskan udara dari bagian ujung kondom sebelum memakainya.

- Terkena objek tajam
Cukup banyak, 11,2 persen responden yang membuka kemasan kondom dengan benda tajam. Risiko terburuknya adalah menyebabkan kondom bocor.

- Malas memeriksa
Ketika membuka kondom dari kemasan, sekitar 74 persen pria dan 82 persen wanita mengaku tidak memeriksa kondisi kondom sebelum dipakai. Beberapa hal yang harus dicek antara lain tanggal kadaluarsa dan saat membuka gulungan melihat ada tidaknya sobekan atau bocor.

- Tanpa lubrikasi
Sekitar 16-25 persen pengguna kondom mengatakan memakai kondom tanpa lubrikasi. Risikonya adalah kondom mudah sobek. Tetapi sebaiknya jangan menggunakan lubrikasi berbahan minyak karena bisa membuat lateks mudah sobek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com