Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2016, 19:14 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Stroke adalah kondisi rusak atau terganggunya otak secara mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Karena biasanya stroke berakibat fatal, bahkan bisa mengancam nyawa, ada baiknya kita mencoba memahaminya dengan lebih baik.

Menepis mitos-mitos yang beredar dan mengetahui fakta-faktanya bersama Robert Felberg, MD, direktur medis divisi stroke di Overlook Medical Center in Summit, NJ.

1. Mitos: stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia
Fakta: Stroke bisa menyerang siapa saja, bahkan beberapa jenis stroke bisa terjadi pada bayi dan anak-anak. Akhir-akhir ini, stroke banyak menyerang orang di bawah usia 65 tahun.

Kebanyakan penyebabnya adalah pola hidup tidak sehat seperti menggemari makanan yang sarat lemak jenuh, terlalu banyak mengonsumsi gula, kurang istirahat dan olahraga, kebiasaan merokok, dan terlalu banyak menanggung stres.

Gejala stroke pada orang tua maupun muda, sebenarnya sama. Hanya saja banyak orang muda mengabaikannya karena berpikir mereka tak mungkin terkena stroke.

2. Mitos: Stroke adalah jenis penyakit yang susah dideteksi.
Fakta: Stroke mudah dikenali dengan test mandiri yang disebut FAST atau Face, Arm, Speech, Time (wajah, tangan, bicara dan waktu).

Jika seseorang mengalami penurunan otot wajah, biasanya sebagian otot wajah, kaki dan tangannya menjadi lemah, kesulitan bicara atau bicaranya terbata-bata dan lama, segera bawa ke rumah sakit terdekat. Semakin cepat orang itu mendapat penanganan medis, semakin cepat dia akan tertolong.

3. Mitos: Wanita terlindungi dari stroke.
Fakta: Pada kenyataannya, justru lebih banyak wanita yang terserang stroke daripada pria, walau selisihnya hanya sedikit.

"Pria cenderung mendapat penyakit jantung di usia yang lebih muda dan meninggal karenanya, sementara wanita hidup lebih lama," kata Felberg. Karena wanita lebih berumur panjang, mereka lebih banyak terekspos oleh stroke.

4. Mitos: Anda bisa mengatasi stroke di rumah dengan meminum aspirin.
Fakta: Meski aspirin mungkin bisa membantu ketika seseorang mendapat serangan jantung, bukan berarti aspirin bisa mengatasi serangan stroke.

Bahkan ketika Anda mengalami stroke dengan pendarahan (hemorrhagic stroke), aspirin justru akan memperburuk situasi karena salah satu sifat aspirin adalah mengencerkan darah.

5. Mitos: Stroke adalah salah satu jenis serangan jantung.
Fakta: "Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang menyebabkan kerusakan otak,"kata Felberg.

Kadang-kadang pembuluh darah itu tersumbat, atau pecah disertai dengan kejang. Stroke dan penyakit jantung memang berhubungan erat namun tidak sama. Stroke lebih terkait dengan otak.

6. Mitos: Stroke selalu disertai dengan gejala tertentu.
Fakta: Stroke juga bisa menyerang tanpa gejala yang jelas sebelumnya selain stroke itu sendiri. Alasan mengapa kondisi itu disebut stroke karena seringkali terjadi dengan tiba-tiba, dalam hitungan detik atau beberapa menit saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com