Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Ini Segera Produksi Alat Kesehatan Berbasis Sel Punca

Kompas.com - 13/03/2016, 13:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak bidang farmasi dan alat kesehatan, PT Phapros Tbk segera memroduksi alat kesehatan berbasis sel punca. Sistem pengobatan melalui tehnik sel ini mempunyai tingkat kesembuhan yang cukup tinggi.

“Sekarang tren pengobatan arahnya pada teknologi baru. Teknik sel akan kami masukkan dalam bisnis baru alat kesehatan mulai tahun ini,” kata Direktur Utama PT Phapros, Iswanto, di Semarang, Sabtu (12/3/2016).

Berdasar kajian yang dilakukan, dengan menggunakan sel punca, tingkat kesembuhan sampai 80 persen. Untuk saat ini, produk yang sedang coba dipasarkan, yaitu vivisan dan implan orthopedi.

Sel punca sendiri digunakan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak untuk kelangsungan hidup. Untuk pengembangan sel punca, Phapros menjalin kerjasama dengan pihak rumah sakit maupun kalangan perguruan tinggi.

Implan biasa digunakan untuk operasi penyambungan tulang, terutama bagi mereka yang mengalami kecelakaan berkendara.

Riset dan pengembangan sel punca ini akan melibatkan dari BPPT. Pengobatan dengan sistem sel, kata Iswanto, juga dinilai tidak menimbulkan sakit, tidak nyeri, serta tidak memunculkan penolakan bagi yang sakit.

“Implan ini berasal dari Jerman, tapi nanti ada transfer teknologi,” tambah dia.

“Sel ini jadi tren pengobatan bagus, pengobatan masa depan. Meski saat ini masih mahal, tapi kalau diproduksi secara massal bisa lebih murah,” ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com