KOMPAS.com - Alzheimer dan demensia merupakan penyakit yang umumnya menyerang usia lanjut. Memang, terdapat sebuah pil yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Tapi, para ilmuwan masih belum menemukan ‘peluru ajaib’ yang dapat menyembuhkan alzheimer tanpa efek samping.
Sebenarnya, menurut para ahli perbaikan gaya hidup mungkin memiliki efek yang lebih besar daripada obat-obatan. Berikut penjelasannya:
1.Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat
Memang benar, kalau makanan dan suplemen yang kita konsumsi memiliki dampak pada kesehatan di masa depan. Tapi bukan berarti bila kita telah mengonsumsi pil vitamin, membuat konsumsi makanan jadi lebih sedikit. Contohnya bila mengonsumsi vitamin C, bukan berarti kita berhenti untuk mengonsumsi jeruk.
Para ahli menyarankan, cobalah untuk mengikuti diet mediterania. Diet ini menggabungkan bijian, sayuran berdaun hijau, buah, ikan, kacang-kacangan, dan anggur merah dalam takaran yang normal.
Menurut ilmuwan Jerman, menggabungkan minyak zaitun ke dalam makanan harian kita, dapat membantu mencegah risiko Alzheimer. Hal itu disebabkan antioksidan yang terkandung dalam minyak zaitun, dapat membantu memperlambat proses penyakit.
2. Latihan otak
Otak yang aktif, tentu lebih membuat kesehatan otak terjaga. Penelitian telah menujukkan, kalau orang-orang yang menjaga otak mereka tetap aktif, baik melalui pendidikan lanjut, aktivitas kerja, atau keterlibatan sosial, memori akan tetap tajam.
Menurut sebuah studi yang dimuat di The New England Journal of Medicine, kalau tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dapat membantu lebih banyak orang untuk mencegah demensia dalam waktu lama.
Hal ini mungkin disebabkan hubungan antara sel-sel otak diperkuat melalui proses pembelajaran. Selain melalui pendidikan lanjut, alzheimer juga dapat dicegah melalui belajar alat musik, bahasa lain, teka-teki silang, dan catur. Hal-hal itu dapat membangun jalur saraf pada otak.
3. Aktivitas fisik yang teratur
Kebanyakan dari kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk di tempat kerja. Tak jarang pula kita tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk latihan ketika pulang kantor, atau di akhir pekan. Untuk kita yang memang jarang berolahraga, cobalah untuk tetap aktif di tempat kerja.
Menurut penelitian, kita dapat menuai manfaat termasuk perbaikan mental dan fisik, dengan berfokus pada kekaktifan gerak tiap harinya. Mulailah dengan berjalan-jalan dengan seorang teman, atau parkirlah mobil lebih jauh untuk mendorong kita berjalan lebih banyak.
Selain itu, cobalah untuk menggunakan perangkat elektronik yang bisa mendeteksi lama waktu ketika kita duduk.
Menurut sebuah artikel di British Journal of Sports Medicine, latihan aerobik dapat meningkatkan ukuran hippocampus, wilayah otak yang terlibat dalam memori dan belajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.