Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertensi Tingkatkan Risiko Demensia hingga Disfungsi Ereksi

Kompas.com - 19/05/2016, 09:28 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi, yaitu ketika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Jika sudah terkena hipertensi dan tekanan darah sering tidak terkontrol, bisa menyebabkan masalah pada pembuluh darah di seluruh tubuh.

Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Dr.  dr. Yuda Turana, SpS mengatakan, tekanan darah yang tidak terkontrol menjadi faktor risiko kerusakan di semua organ tubuh.

“Yang mengerikan banyak yang enggak terdiagnosis hipertensi. Baru tahu hipertensi pas sudah terkena stroke, jantung, dan lainnya. Sebanyak 50 persen orang dengan hipertensi juga punya dua penyakit lain,” kata Yuda dalam diskusi di kantor Perhimpunan Kardiolgi Indonesia, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Tekanan darah yang tinggi tersebut bisa menyerang pembuluh darah di otak hingga organ-organ penting lainnya. Berikut lima komplikasi yang bisa terjadi jika hipertensi tidak terkontrol.

 

Stroke

Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Jaringan di otak bisa mengalami kerusakan karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak sehingga terjadilah stroke. Stroke bisa menyebabkan kelumpuhan.

 

Penyakit jantung

Salah satu faktor risiko tertinggi dari penyakit jantung adalah hipertensi. Tekanan darah tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini bisa menyebabkan gagal jantung.

 

Gagal ginjal

Tekanan darah yang tinggi juga menyebabkan pembuluh darah di ginjal tertekan dan mengalami kerusakan.

Tekanan pada pembuluh darah kecil bisa merusak ginjal secara perlahan sehingga memperlambat proses penyaringan di ginjal. Lama-kelamaan, fungsi ginjal mengalami penurunan hingga terjadi  gagal ginjal.

 

Disfungsi ereksi

Hipertensi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah.di seluruh tubuh atau disebut arteriosklerosis.

Padahal, arteriosklerosis termasuk pembuluh darah yang berperan pada proses ereksi, Terjadinya kerusakan pada fungsi dan struktur pembuluh darah bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

 

Demensia

Demensia atau dikenal sebagai penyakit pikun belakangan ini juga dikaitkan dengan hipertensi.

Tekanan darah tinggi pada pembuluh darah di otak bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan memicu kerusakan sel-sel di otak. Rusaknya sel-sel di otak dapat memengaruhi penurunan daya ingat dan fungsi kognitif hingga terjadi demensia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com