Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2016, 20:00 WIB

TANYA:

Langsung saja dok, saya pria berumur 34 tahun yang punya masalah kecanduan alkohol. Sudah 3 tahun terakhir ini saya punya kebiasaan minum, biasanya sepulang kerja saya minum. Sejauh ini saya belum merasakan gangguan kesehatan akibat kebiasaan itu, paling-paling kalau bangun tidur kepala rasanya pusing dan berat. Tapi kalau tidak minum saya susah tidur. Saya memang lagi banyak pikiran karena bisnis yang dirintis tidak maju.
 
Kebetulan almarhum ayah saya juga punya riwayat peminum alkohol. Yang ingin saya tanya, apakah ada faktor keturunan dalam hal kecanduan. Sebenarnya saya ingin berhenti minum, tapi sulit melakukannya karena saya jadi susah tidur. Pernah saya baru tidur jam 4 pagi, padahal jam 7 sudah harus berangkat kerja.

Saya bingung bagaimana menyembuhkannya, ke mana harus konsultasi dan terapinya. Mohon saran ya dok.
Mr.A di Jakarta
 

JAWAB:
Mr A yang baik,
 
Alkohol bukanlah sesuatu yang baik untuk tidur kita. Orang yang menggunakan alkohol untuk membantunya tidur memang sepertinya di awal akan membantunya tidur lebih cepat dan dalam tetapi, sebenarnya akan mengurangi fase tidur Rapid Eye Movement (REM) atau tidur dangkal, yang sebenarnya bersifat restoratif atau memperbaiki kesehatan secara umum.

Kurangnya fase REM saat tidur akan menyebabkan mengantuk berat di siang hari, kurangnya konsentrasi dan akhirnya mengurangi kualitas tidur itu sendiri. Sudah banyak penelitian mengatakan bahwa alkohol mengurangi kualitas tidur yang baik.

Gangguan tidur bisa terjadi pada siapapun dan hal ini harus dicari penyebabnya. Selain gangguan medis seperti adanya masalah jantung dan paru, maka gangguan tidur juga bisa dikarenakan masalah kejiwaan seperti gangguan cemas dan depresi. Hanya mengobati gangguan tidurnya saja akan menunda masalah tanpa membuat masalah menjadi selesai.

Peneliti Nicole L. Barclay dari Inggris mengatakan bahwa mungkin ada faktor keturunan dari gangguan tidur, walaupun kebanyakan penelitian lain mengatakan adanya pola perilaku salah terkait tidur yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Pasien yang suka mengeluh sulit tidur mungkin di awal bisa dibantu dengan obat golongan anti insomnia. Jika mengalami masalah terkait gangguan depresi dan cemas maka akan diobati gejala dasarnya. Ada baiknya berkonsultasi ke psikiater untuk masalah ini. Semoga membantu.

Salam Sehat Jiwa
 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau