Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biasakan Mengasup Makanan Panas lalu Minuman Dingin

Kompas.com - 15/06/2016, 16:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa disadari, kebiasaan makan sehari-hari bisa menyebabkan kerusakan gigi. Misalnya, kebiasaan makan makanan yang panas atau hangat, kemudian langsung minum dingin.

Dokter gigi Sabai Asmaraghrya mengungkapkan, perubahan suhu makanan yang masuk ke mulut bisa menyebabkan pergerakan cairan pada lapisan dentin. Dentin adalah lapisan dalam gigi yang berhubungan dengan ujung-ujung saraf.

"Kalau terjadi terus menerus, maka bisa jadi pelemahan saraf gigi dan jaringan lunak lainnya pada gigi. Akhirnya, daya tahan jaringan gigi menjadi lemah," terang Sabai di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Hal tersebut bisa menyebabkan gigi sensitif, yaitu ketika terkena rangsangan makanan panas, dingin, maupun manis, gigi akan terasa ngilu. Rasa ngilu memang hanya sebentar, tetapi sangat tajam.

Masalah gigi sensitif bisa bertambah parah jika diikuti dengan cara menyikat gigi yang salah. Misalnya, menyikat dengan tekanan terlalu kuat dengan maksud membuat gigi lebih bersih atau lebih putih. Cara tersebut justru bisa membuat lapisan terluar gigi (email gigi) menipis. Pada akhirnya, lapisan dentin ikut terbuka.

Selain itu, makan makanan yang mengandung erosi seperti sangat asam juga bisa menyebabkan penisipan email gigi. Minum minuman dingin boleh saja. Tetapi jangan dilakukan setelah baru saja menyantap makanan panas atau hangat sehingga membuat perubahan ekstrem di mulut.

Sebaiknya hindari makanan maupun minuman yang terlalu panas dan terlalu dingin untuk menjaga kesehatan gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com