Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2016, 14:36 WIB

Tim Redaksi

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Diet sudah, olahraga sudah, tapi bentuk badan masih belum ramping? Coba kenali hormon-hormon yang terkait dengan pembakaran lemak, niscaya proses pembentukan tubuh akan lebih efektif.

Soal menurunkan berat badan, kebanyakan orang berpegang pada teori kalori yang masuk harus lebih sedikit daripada kalori yang keluar. Padahal, proses pembakaran lemak tak sesederhana itu.

Proses pembakaran lemak melibatkan banyak hal, termasuk hormon. Beberapa hormon berkaitan dengan metabolisme, kemampuan tubuh untuk membakar lemak, dan pembentukan otot.

Dengan memahami cara kerja hormon-hormon tersebut, proses pembakaran lemak akan lebih efektif. Jadi, diet dan olahraga yang Anda lakukan tak sia-sia.

Berikut adalah delapan hormon yang terlibat dalam pembakaran lemak :

Insulin

Hormon ini berperan sebagai pengontrol energi. Insulin yang menentukan apakah energi tersebut langsung dipakai atau disimpan sebagai lemak.

Jika kadar insulin terlalu tinggi, pembakaran lemak akan terganggu. Akibatnya simpanan lemak dalam tubuh akan terus bertambah.

Melonjaknya kadar insulin bisa disebabkan oleh asupan makanan yang berlebihan. Termasuk asupan karbohidrat di luar batas.

Jadi, mengurangi asupan karbohidrat atau menahan nafsu agar tidak makan berlebihan merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kerja insulin.

Teori ini berlaku secara umum. Jika Anda memiliki masalah dengan insulin, seperti resistensi insulin, sebaiknya konsultasi dengan ahli medis sebelum melakukan program penurunan berat badan.

Ghrelin

Mungkin Anda masih asing dengan namanya. Padahal, hormon ini yang bertanggungjawab atas rasa lapar Anda.

Ghrelin diproduksi di lambung. Kadarnya akan meningkat jika lambung kosong dan menurun jika lambung penuh alias jika Anda sudah makan.

Secara umum, orang akan mengurangi porsi makan ketika berusaha menurunkan berat badan. Akibatnya, lambung tak selalu terisi dan ghrelin memberi reaksi rasa lapar. Ghrelin tak tahu dan tak peduli jika Anda sedang dalam program penurunan berat badan. Hormon ini akan terus-menerus memberi rasa lapar jika lambung dalam keadaan kosong.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com