Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Jaringan Ovarium Beku, Wanita Ini Lahirkan Bayi Sehat

Kompas.com - 22/07/2016, 21:19 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita di Inggris melahirkan bayi dari hasil kehamilannya menggunakan jaringan ovarium yang dibekukan. Wanita asal Edinburgh itu melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat.

Kasus bayi ini merupakan yang pertama kalinya di Inggris. Hal ini menunjukkan, metode pembekuan jaringan ovarium efektif untuk membantu wanita yang ingin hamil di kemudian hari.

Wanita berusia 33 tahun itu sebelumnya harus menjalani pengobatan kanker. Sebelum kemoterapi, jaringan ovariumnya diambil untuk dibekukan pada 11 tahun lalu atau saat berusia 22 tahun.

Kemoterapi merupakan prosedur pengobatan yang bertujuan untuk mematikan sel-sel kanker. Akan tetapi, kemoterapi juga bisa mematikan sel-sel sehat termasuk bagian reproduksi. Setelah selesai menjalani serangkaian pengobatan kanker, wanita ini pun sudah siap untuk hamil.

Tim dokter kemudian melakukan transplantasi ovarium yang telah disimpan belasan tahun itu. Hingga akhirnya kehamilan terjadi dan ia melahirkan dengan alami.

Wanita yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, tim dokter onkokogi sebelumnya memang membawa dia untuk konsultasi mengenai kesuburan. Ia pun setuju dengan metode pembekuan jaringan ovarium.

"Kami tidak pernah menyangka ini akan menjadi mungkin dan kami gembira," kata wanita tersebut. Ia pun berterima kasih kepada tim dokter yang telah merujuknya ke dokter kandungan.

Menurut dia, saat terkena kanker sangat sulit memikirkan masa depannya. Namun, prosedur ini tentu memberikan harapan baru.

Wanita asal Edingburgh ini memang bukan yang pertama kalinya berhasil hamil hingga melahirkan akibat transplantasi jaringan ovariumnya yang dibekukan.

Tahun sebelumnya, wanita Belgia menjadi pasien pertama yang melahirkan setelah transplantasi ovarium beku. Jaringan indung telurnya itu diambil pada usia 13 tahun.

Sebelumnya, juga ada wanita yang menjalani prosedur ini pada usia 8 tahun, karena harus menjalani pengobatan gangguan darah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com